JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Prof Sulistyo mengungkapkan kekesalannya terkait leletnya pencairan dana sertifikasi guru.
Menurut Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jawa Tengah itu menilai, ada sesuatu yang tidak beres dalam pengelolaan dana tunjangan sertifikasi guru.
"Mestinya setiap tiga bulan cair. Tapi ada yang cuman dicairkan dua bulan. Sampai saat ini malah banyak yang belum dibayarkan. Saya kira ada yang nggak beres," ujar Sulistyo kepada JPNN, kemarin.
Sulistyo mengatakan hal tersebut, saat dimintai tanggapan kasus di Kota Pematangsiantar, Sumut. Di sana, sejumlah guru menggelar aksi demo lantaran belum cairnya tunjangan sertifikasi guru Desember 2011 dan dana insentif guru 2011 sebesar Rp1,4 miliar.
Sulistyo tidak sepenuhnya menyalahkan Walikota Siantar Hulman Sitorus. Memang, lanjutnya, untuk dana insentif itu semacam dana untuk kesejahteraan guru. Untuk dana insentif ini, jika sudah dianggarkan di APBD tapi belum juga dicairkan, memang menjadi tanggung jawab pemda.
Hanya saja, untuk dana sertifikasi guru, bisa jadi karena belum ada kucuran dari pemerintah pusat. Sulistyo mengatakan, pengelolaan dana sertifikasi guru ini memang tidak beres. Sesuai ketentuan, mestinya dana sertifikasi ini cair setiap tiga bulan sekali.
Sulistyo mengaku tidak tahu apakah dana sertifikasi guru untuk Kota Siantar, untuk Desember 2011, sudah dikucurkan dari pusat atau belum. Tapi kalau ternyata belum, mestinya walikota yang mengurusnya ke pusat.
"Karena tak bisa para guru mengurusnya sendiri ke pusat," ujar Sulistyo. Dikatakan juga, jika guru mengurus sendiri ke pusat, paling hanya akan diping-pong. Menurut Sulis, seringkali pusat mengatakan dana sertifikasi sudah semuanya dikirim ke daerah. Sementara, daerah mengaku belum menerimanya. "Memang ada yang tidak beres," cetusnya.
Sementara, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Mutu Pendidikan dan Peningkatan Mutu Pendidikan (BPSDMP-PMP), Syawal Gultom, sulit untuk dimintai keterangan. Saat diajukan pertanyaan lewat layanan pesan singkat, tidak menjawab.
Begitu pun, saat dihubungi langsung lewat ponselnya, dia mengaku sedang rapat. "Saya sedang rapat, nanti hubungi lagi," pintanya. Selang beberapa saat dihubungi lagi, dia tak angkat telepon.
Seperti diberitakan, puluhan guru yang tergabung dalam Forum Guru Siantar (FGS) mengejar dan menghadang Walikota Siantar Hulman Sitorus, usai rapat paripurna DPRD, Senin (11/6) pukul 13.30 WIB. Mobil pribadi Hulman Jeep Cheeroke BK 63 H sempat disandera sekitar satu menit.
Puluhan guru-guru mendatangi rapat paripurna DPRD pukul 12.10 WIB. Saat itu rapat sedang berlangsung. Setiba di depan pintu masuk ruang harungguan, beberapa guru langsung melakukan orasi, Eastman Napitupulu, Timbul Panjaitan dan Hendri Tampubolon.
Sementara Timbul Panjaitan, menyoroti dana insentif guru 2011 sebesar Rp1,4 miliar yang belum dicairkan. Selain itu, Timbul juga menyoroti tunjangan sertifikasi Desember 2011 yang belum cair hingga sekarang. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berharap Perguruan Tinggi Agama Tekan Krisis
Redaktur : Tim Redaksi