Dangkong Dance Festival Tarik Wisman Menyeberang ke Karimun

Senin, 16 Oktober 2017 – 16:50 WIB
Joget dangkong khas Kepulauan Riau. Foto: Hasbi/Batam Pos

jpnn.com, KARIMUN - Kepulauan Riau (Kepri) tak mau destinasi wisatanya hanya berfokus di Batam dan Bintan. Saat ini, Kepri juga mendorong Kabupaten Karimun yang termasuk dalam border area agar bisa menarik wisatawan mancanegara (wisman).

Karimun pun menggelar Dangkong Dance Festival pada 13-14 Oktober 2017. Event itu Karimun dalam rangka menggaet wisman dari Singapura dan Malaysia.

BACA JUGA: 354 Wisman dari 9 Negara Terpukau Nongsa Carnival 2017

“Kami tidak boleh puas dengan Batam dan Bintan saja. Karimun potensinya juga besar. Posisi geografisnya yang dekat dengan Singapura dan Malaysia sangat menguntungkan kami. Itu sebabnya Internasional Dangkong Dance Festival digelar di Karimun. Bidikan utamanya adalah wisman,” terang Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar.

Karena targetnya wisman, acaranya pun di-set dengan standar global. Yang senang wisata alam bisa dengan leluasa mengeksplorasi beragam spot keren di Karimun.

BACA JUGA: Lagi, GenPI Kepri-Kemenpar Sukses Gaet 331 Wisman ke Batam

Sementara yang mencari kultur, ada budaya Melayu yang dipertontonkan. Wisatawan nusantara merasa happy, sedangkan wisman semringah.

“Karimun punya budaya Melayu yang sangat kental. Jadi ada kedekatan budaya dengan Malaysia dan Singapura,” tambahnya.

BACA JUGA: Jokowi: Danau Toba Sangat Cantik

Hasilnya, tamu undangan yang datang ke tengah acara sejak Jumat (13/10) malam hingga Sabtu (14/10) malam tak ada yang memperlihatkan muka tegang. Sebanyak 303 wisman asal Singapura dan Malaysia terlihat rileks.

Halaman rumah dinas Bupati Karimun yang dijadikan lokasi acara pun langsung heboh. Mulai tari persembahan atau tari sirih sebagai tari penyambutan tamu hingga musik melayu yang khas, semuanya mendapat aplaus dari ribuan penonton. 

“Musik dan tari itu universal. Ini dapat menyatukan siapa saja. Ini momen kali kedua saya datang khusus untuk Dangkong Dance Festival,"  terang Amir, seorang guru musik dari Petaling Jaya, Malaysia.

Ucapan Amir pun terbukti. Saking cairnya acara, Bupati Karimun Aunur Rafiq beserta jajarannya sampai ikut menari dangkong.

Spontanitas tadi akhirnya diikuti para tamu undangan, tamu asing dan juga penonton. “Pemanasannya Jumat malam. Sabtu (14/10) malam lanjut lagi.  Dangkong Dance Festival di panggung rakyat Putri Kemuning Coastal Area sampai heboh," terang Aunur  yang didampingi Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karimun Zamri.

Ucapannya sesuai dengan fakta. Jumat-Sabtu malam, Karimun disesaki  ribuan orang yang antusias menyaksikan Dangkong Dance Festival. Menurut Zamri, setiap tahun Dangkong Dance Festival di Karimun selalu sukses.

"Wisatawan asing dari negara Singapura, Malaysia turut hadir dan menyemarakkan acara. Estimasi saya sekitar 10.000 orang  datang di Dangkong Dance Festival. Wisman yang hadir 303 orang. Mereka datang dari Malaysia dan Singapura,” sebutnya.

Dampak ekonominya pun lumayan tinggi. Bila masing-masing wisman menghabiskan SGD 200, berarti sudah ada Rp 599 juta uang dari para turis asing yang masuk ke Karimun.

"Ada dua keunggulan Karimun. Pertama soal letak geografis. Karimun ini dekat dengan tetangga-tetangga, Singapura dan Malaysia. Yang kedua, kedekatan budaya Melayu. Ini yang harus dimanfaatkan,” papar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti yang diamini Kabid Promosi Wisata Buatan Kemenpar Ni Putu Gayatri.

Festival yang menjadi rangkaian dari Festival Bahari Kepri itu juga ikut dikomentari Menpar Arief Yahya. Bak gayung bersambut, Menpar pun sepakat menjadikan Karimun sebagai destinasi wisata bagi wisman di border area.

“Kantong wisman di border area memang harus terus diperbesar. Kalau dulu Kepri punya Batam dan Bintan, sekarang tambah satu lagi di Karimun,” tuturnya.

Pilihannya pun jadi makin beragam. Wisman yang ingin menikmati man made seperti sport tourism dan event tourism, bisa leisure ke Batam dan Bintan. Sementara yang ingin menikmati culture Melayu dan wisata alam dan bahari yang oke, bisa ke Karimun.

“Sebagai cross border, Kepri menjadi strategis untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencapai target kunjungan wisman. Yang penting jangan lupa perkuat kesiapan tiga A-nya, akses, atraksi dan amenitas. Perbanyak juga event internasional di Karimun agar bisa cepat mendunia,” tambahnya.(adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... TOF Bukti Tasikmalaya Siap Jadi Destinasi Industri Kreatif


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler