Danone-AQUA Gencarkan Program Kesehatan & Lingkungan

Selasa, 17 Oktober 2023 – 22:15 WIB
Komunitas petani di Desa Mriyan dekat lereng Gunung Merapi dilatih untuk melestarikan tanaman endemik dengan membudidayakan anggrek. Foto dok. Danone

jpnn.com, JAKARTA - PT Tirta Investama selaku produsen air minum dalam kemasan (AMDK) AQUA melakukan berbagai program yang berdampak langsung di masyarakat.

Di Sumatera Barat misalnya, AQUA Solok menggelar sosialisasi penurunan dan pencegahan stunting.

BACA JUGA: Kunjungi Stand Danone Indonesia, Jokowi Antusias Melihat Mesin Penukaran Botol Bekas

Program diadakan mengingat jumlah keseluruhan kasus stunting di daerah tersebut terbilang cukup tinggi, yakni 40,1 persen. Angka itu berhasil merosot pada 2022 ke posisi 15,9 persen, tetapi kembali meningkat pada 2023 menjadi 24,2 persen.

Program dilakukan dengan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten (Pemkab) Solok. Sekretaris Diskominfo Pemkab Solok, Yakub Marcos menjelaskan bahwa kegiatan bertujuan agar terjadi percepatan penurunan dan pencegahan stunting sejak dini. 

BACA JUGA: Danone Indonesia Borong 6 Penghargaan PR of The Year 2023 & Sewindu PR Indonesia

"Yang kedua, yakni tersosialisasinya program upaya penundaan pencegahan stunting dari tingkat Nasional hingga ke daerah," kata Yakub yang juga berperan sebagai ketua pelaksana program, Selasa (17/10).

Manajer CSR PT Tirta Investama Solok Jon Endrik mengatakan mengaku berterima kasih kepada Pemkab Solok yang telah mendukung kegiatan ini sehingga dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Menurutnya kolaborasi semua pihak dapat membantu mempercepat penurunan angka stunting.

BACA JUGA: Tekan Angka Stunting, Danone Indonesia Luncurkan Program Isi Piringku di Banyuwangi

"Sebagai perusahaan penyedia air minum dalam kemasan kami turut serta dalam memperhatikan kehidupan masyarakat di sekitar termasuk program program di bidang kesehatan," katanya.

Kegiatan lain, yakni AQUA Solok juga bekerja sama dengan beberapa kelompok tani di sekitar pabrik. Kegiatan yang diadakan, yakni pengembangan Agrobisnis.

Program, tidak hanya berpaku pada peningkatan mutu pertanian, tetapi juga membuat lahan tanam menjadi agrowisata. Semua kegiatan dilakukan tidak hanya untuk mengedukasi para petani, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. 

Tak hanya di Solok, pendampingan serupa juga dilakukan AQUA di Klaten, Jawa Tengah. Komunitas petani di Desa Mriyan dekat lereng Gunung Merapi dilatih untuk melestarikan tanaman endemik dengan membudidayakan anggrek. 

Pembudidayaan dilakukan dengan cara sederhana yakni membangun rumah kaca berukuran 4X6 meter untuk mendukung kegiatan konservasi. Anggrek akan dikembalikan ke Gunung Merapi setelah dipelihara di rumah kaca selama 1,5 sampai dua tahun.

"Anggrek yang dibudidayakan hingga saat ini sudah terdapat 23 varian, salah satunya adalah varian anggrek langka, yaitu Vanda tricolor," kata Ketua Komunitas Petani di Boyolali, Joko Susanto.

Stakeholder Relation Manager AQUA Klaten, Rama Zakaria menyampaikan bahwa perusahaan mendukung upaya konservasi yang dijalankan oleh komunitas petani dan memfasilitasi pendirian Pusat Belajar Konservasi Komunitas (PBKK). 

Menurut dia, PBKK dapat menjadi tempat bagi para petani dan warga untuk melakukan diskusi, penelitian dan kajian mengenai upaya konservasi.

"Kami hanya memfasilitasi, memberikan wadah bagi petani dan masyarakat untuk belajar dan mengembangkan ilmu yang telah dimiliki," katanya.

Aqua juga ikut serta dalam Festival Lingkungan-Iklim-Kehutanan-Energi (LIKE) yang digagas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Festival sekaligus bentuk apresiasi atas upaya dalam mewujudkan kualitas lingkungan hidup dan kehutanan yang makin baik, aksi mitigasi perubahan iklim serta peningkatan kesehatan masyarakat.

Salah satu langkah yang dilakukan AQUA dalam festival itu yakni pengelolaan botol bekas pakai dengan menukarnya menjadi barang bernilai rupiah. Hal tersebut menjadi salah satu solusi AQUA terkait permasalahan sampah plastik dan perubahan iklim.

Langkah tersebut, bahkan mendapatkan atensi khusus dari Presiden Jokowi. Presiden juga ikut mencoba mesin penukar botol minuman bekas yang menjadi salah satu solusi permasalahan sampah plastik di Indonesia. 

"Sebagai perusahaan pelopor produsen AMDK di Indonesia sejak 1973, Danone-AQUA berkomitmen menghadirkan kesehatan melalui produk berkualitas sekaligus berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan," pungkas General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler