Danone Indonesia Soroti Pentingnya Digitalisasi Dalam Kampanye Gizi dan Kesehatan

Sabtu, 10 April 2021 – 12:45 WIB
Danone Indonesia. Foto dok Danone Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan membawa informasi yang tepat di dunia digital sangat dibutuhkan.

Terlebih, saat ini pengguna internet, konsumsi berita online, hingga informasi dari media sosial terus meningkat.

BACA JUGA: Danone Indonesia Bagikan Ribuan Botol AQUA untuk Bantu Korban Bencana di NTT

Hal itu disampaikan Arif dalam Next Gen Summit 2021, yang membahas mengenai berbagai kemampuan diri yang dibutuhkan anak muda untuk menghadapi era digital.

"Situasi pandemi yang membuat lebih banyak masyarakat sadar akan isu kesehatan dan lingkungan harus dimanfaatkan untuk membangun lebih banyak solusi terhadap isu yang ada, seperti kondisi salah gizi pada anak," ujar Arif.

BACA JUGA: Pengin Punya Anak dari Dimas Beck, Nikita Mirzani: Enggak Nikah juga Gak apa-apa

Menurut Arif, partisipasi komunitas, terutama anak muda sebagai new generation di dunia digital, bisa menjadi agen pembawa perubahan karena mampu memberikan konten edukasi terutama mengenai kesehatan.

"New generation ini cenderung memiliki beberapa karakteristik unik. Mereka biasanya lebih sadar akan kesehatan dan dampak sosial, tumbuh di sekitar teknologi, menghargai pengalaman, dan optimis mengenai nilai-nilai keberlanjutan," tutur Arif.

BACA JUGA: Jajal Fitur Baru Pegadaian, Yuni Shara Cicil Perhiasan di Distro Galeri 24 Bandung

Digitalisasi dalam dunia kesehatan masih perlu mendapatkan banyak perhatian. Platform digital juga bisa digunakan untuk mengedukasi anak muda mengenai pentingnya sebuah sektor, seperti kesehatan.

Pada sesi workshop yang sama, Dr. Nadhira Afifa, MPH, Dokter Umum dan Anggota Tim Kantor Staf Menteri Kesehatan menyatakan, sektor kesehatan merupakan salah satu sektor yang memiliki tantangan dalam menggunakan teknologi digital karena masyarakat yang cenderung lebih menyukai cara konvensional.

Indonesia sendiri masuk dalam peringkat ke-4 di dunia dalam permasalahan gizi. Namun, permasalahannya bukan tentang kekurangan uang, tetapi kekurangan ilmu.

Sehingga, sangat penting untuk memastikan penyebaran informasi terutama di dunia kesehatan.

“Maka itu, komunikasi kesehatan secara digital memerlukan penggunaan big data, pembicara yang terpercaya, jumlah informasi yang ingin diberikan. Penelitian dari University of Melbourne menyebutkan bahwa masyarakat usia 18-40 tahun sebagian besar masih mendengarkan informasi kesehatan dari pemerintah, ahli kesehatan, dan media," tutur Dr. Nadhira.

Selama pandemi, sektor kesehatan mau tidak mau mulai menerapkan teknologi digital, misalnya dengan lahirnya berbagai aplikasi telemedis yang memudahkan masyarakat untuk terhubung secara daring dengan tenaga kesehatan.

Kolaborasi pemerintah dan swasta dalam hal digital juga dapat dilihat dari munculnya kemudahan seperti vaksinasi drive thru yang dapat mendekatkan akses kesehatan kepada masyarakat.

Inilah salah satu contoh digitalisasi yang dapat mempermudah hidup masyarakat.

Terkait vaksinasi, Danone Indonesia telah melakukan kemitraan dengan berbagai pihak seperti Halodoc, Siloam Hospitals Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan lainnya untuk menyukseskan program pemerintah tersebut.

Dalam pelaksanannya, Danone Indonesia mendukung program vaksinasi dengan memenuhi kebutuhan hidrasi peserta vaksinasi dan tenaga kesehatan melalui produk AQUA.

Untuk menggunakan platform digital dalam edukasi kesehatan, Danone Indonesia menghadirkan berbagai inisiatif yang bersifat menginspirasi, mengedukasi hingga melibatkan partisipasi publik.(chi/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler