LOS ANGELES - Mike D"Antoni terlihat sangat tidak gembira dengan penampilan timnya, Los Angeles Lakers. Sempat unggul nyaman 18 poin pada babak pertama, Lakers akhirnya menyerah 100-103 atas tim papan bawah Washington Wizards di Staples Center, Los Angeles, California, kemarin WIB.
Kekalahan tersebut menjadi warning bagi perjalanan Lakers untuk mengamankan posisi delapan wilayah barat, batas akhir playoff musim depan. Apalagi dalam pertandingan sebelumnya, Lakers menyerah, juga atas tim papan bawah Phoenix Suns 76-99.
Dengan rekor menang-kalah 36-34, Lakers sangat tidak aman di posisi delapan. Sebab, ada tiga tim yang siap menggusur Lakers yakni Utah Jazz (34-35), Dallas Mavericks (33-36), dan Portland Trail Blazers (33-36).
"Ini adalah tim yang bagus. Namun secara mental memang harus diperkuat. Kami harus terus bermain dengan keras setiap saat," kesal D"Antoni seperti dilansir ESPN, Sabtu (23/3).
"Tidak ada penjelasan untuk dua kekalahan tersebut. Saya tak bisa menjelaskannya. Kami memulai pertandingan dengan sangat baik, namun mengakhirinya dengan berantakan," imbuhnya.
Pertandingan sendiri berjalan dengan seru. Pada awal kuarter ketiga, Lakers masih unggul nyaman sebanyak 18 poin, 59-41. Namun, penampilan bagus forward Trevor Ariza dan point guard John Wall membuat Wizards berhasil menyamakan kedudukan 74-74 pada awal kuarter empat.
Pada kuarter empat Ariza menggila. Empat tembakan tiga angka pemain yang pernah ke Surabaya pada 2010 tersebut membungkam perlawanan mantan timnya.
Ariza tampil sebagai top scorer timnya dengan 25 poin. Total, Ariza mencetak tujuh tembakan tiga angka, terbanyak sepanjang karirnya. John Wall menjadi top performer Wizards dengan 24 angka dan 16 assist.
Dari kubu Lakers, Kobe Bryant mencetak 21 poin dan 11 assist. Namun Kobe gagal mencetak tiga poin bertepatan dengan buzzer tanda berakhirnya pertandingan.
"Saya menang dua kali melawan Lakers. Sekali di kandang, dan baru sekali ini di Staples Center. Ini merupakan kemenangan yang luar biasa. Kami punya hati dan karakter kuat untuk bisa mengalahkan Lakers," ucap Wall kepada USA Today. (nur)
Kekalahan tersebut menjadi warning bagi perjalanan Lakers untuk mengamankan posisi delapan wilayah barat, batas akhir playoff musim depan. Apalagi dalam pertandingan sebelumnya, Lakers menyerah, juga atas tim papan bawah Phoenix Suns 76-99.
Dengan rekor menang-kalah 36-34, Lakers sangat tidak aman di posisi delapan. Sebab, ada tiga tim yang siap menggusur Lakers yakni Utah Jazz (34-35), Dallas Mavericks (33-36), dan Portland Trail Blazers (33-36).
"Ini adalah tim yang bagus. Namun secara mental memang harus diperkuat. Kami harus terus bermain dengan keras setiap saat," kesal D"Antoni seperti dilansir ESPN, Sabtu (23/3).
"Tidak ada penjelasan untuk dua kekalahan tersebut. Saya tak bisa menjelaskannya. Kami memulai pertandingan dengan sangat baik, namun mengakhirinya dengan berantakan," imbuhnya.
Pertandingan sendiri berjalan dengan seru. Pada awal kuarter ketiga, Lakers masih unggul nyaman sebanyak 18 poin, 59-41. Namun, penampilan bagus forward Trevor Ariza dan point guard John Wall membuat Wizards berhasil menyamakan kedudukan 74-74 pada awal kuarter empat.
Pada kuarter empat Ariza menggila. Empat tembakan tiga angka pemain yang pernah ke Surabaya pada 2010 tersebut membungkam perlawanan mantan timnya.
Ariza tampil sebagai top scorer timnya dengan 25 poin. Total, Ariza mencetak tujuh tembakan tiga angka, terbanyak sepanjang karirnya. John Wall menjadi top performer Wizards dengan 24 angka dan 16 assist.
Dari kubu Lakers, Kobe Bryant mencetak 21 poin dan 11 assist. Namun Kobe gagal mencetak tiga poin bertepatan dengan buzzer tanda berakhirnya pertandingan.
"Saya menang dua kali melawan Lakers. Sekali di kandang, dan baru sekali ini di Staples Center. Ini merupakan kemenangan yang luar biasa. Kami punya hati dan karakter kuat untuk bisa mengalahkan Lakers," ucap Wall kepada USA Today. (nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cantona Kagumi Mourinho
Redaktur : Tim Redaksi