Darah Haid Sedikit, Normalkah?

Senin, 24 Juni 2019 – 23:24 WIB
Nyeri Haid. Ilustrasi. Foto WomCare

jpnn.com - Wanita sangat mudah khawatir apabila ada perubahan dalam pola haid yang dialaminya. Hal itu wajar, sebab kondisi haid yang baik biasanya berkaitan dengan kesehatan tubuh yang terjaga.

Salah satu hal terkait haid yang sering dikhawatirkan oleh kaum hawa adalah siklus haid yang tidak teratur. Lantas, bagaimana jika siklus haid teratur tetapi darah yang keluar terlalu sedikit alias menyerupai flek? 

BACA JUGA: Kenali Tanda Stres karena Pekerjaan

Penyebab darah haid sedikit

Menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, kondisi haid yang normal adalah saat durasi haid terjadi selama 2–8 hari. Kemudian, untuk volume darah yang keluar adalah sekitar 20–60 mililiter per hari. Nah, apabila volume darah haid yang keluar kurang dari itu dan berlangsung secara konsisten, maka bisa dikatakan bahwa kondisi tersebut tidak normal.

BACA JUGA: Waspada 4 Faktor ini Bisa Memengaruhi Penyakit Jantung

“Meski begitu, harus dicari tahu dahulu apakah wanita yang mengalami kondisi itu sudah pernah berhubungan seksual atau belum. Karena hal tersebut bisa saja berkaitan,” jelas dr. Devia.

Apabila darah haid yang keluar sedikit dan dialami oleh wanita yang sudah berhubungan seksual, dikatakan oleh dr. Devia bahwa hal itu bisa saja disebabkan oleh penggunaan alat kontrasepsi hormonal.

BACA JUGA: Ladies, ini 4 Cara Atasi Sakit Kepala Jelang Datang Bulan

“Kalau dalam seminggu darah haid yang keluar hanya berupa flek-flek, mungkin saja akibat penggunaan kontrasepsi hormonal. Itu berpengaruh,” jelasnya.

Namun, lanjut dr. Devia, apabila sudah berhubungan seksual tetapi sedang tidak menggunakan alat kontrasepsi apa pun dan darah haid yang keluar tetap sedikit, ada kemungkinan bahwa Anda terkena masalah radang panggul (pelvic inflammatory disease).

Radang panggul adalah infeksi yang terjadi pada organ kewanitaan, termasuk vagina, serviks, uterus (rahim), ovarium (indung telur), dan tuba falopi (saluran penghubung indung telur dan rahim). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi gonore, chlamydia, dan bakterial vaginosis yang ditularkan melalui hubungan seksual.

Wanita yang sering bergonta-ganti pasangan seksual memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami radang panggul. Selain itu, jika Anda pernah memasang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) atau operasi genital, kondisi tersebut juga lebih mudah terjadi.

“Penderita radang panggul bisa menunjukkan gejala darah haid keluar sedikit. Kondisi ini biasanya disertai dengan durasi haid yang lebih panjang daripada orang normal,” kata dr. Devia.

Sementara itu, apabila darah haid yang sedikit dialami oleh wanita yang belum pernah berhubungan seksual, beberapa hal ini bisa menjadi pemicunya:

  • Faktor hormonal yang cenderung tidak seimbang
  • Stres berat
  • Peningkatan berat badan drastis dan tiba-tiba
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu
  • Adanya gangguan hormon tiroid.

“Coba pantau berapa lama Anda mengalami kondisi tersebut. Bila sudah lebih dari 3 bulan, lebih baik segera berobat ke dokter. Dengan begitu, pihak medis akan berupaya mencarikan solusi terbaik agar kondisi haid bisa kembali normal,” dr. Devia memberikan anjuran.

Jika kondisi darah haid sedikit dibiarkan terus berlanjut, bukan tidak mungkin tingkat kesuburan wanita yang mengalaminya juga akan mengalami gangguan. Faktanya, 1 dari 10 wanita yang mengalami radang panggul dengan gejala darah haid sedikit mengalami gangguan kesuburan.

Ini karena kondisi tersebut menyebabkan terbentuknya jaringan parut (bekas luka) yang menyumbat saluran tuba dan membuat sel telur sulit dibuahi. Karena itu, jika Anda mengalami keluhan terkait, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri lebih lanjut ke dokter.(NB/ RVS/klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengapa Sering Sakit Kepala Jelang Haid?


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
haid   Stres   Datang bulan  

Terpopuler