Hasil Survei Charta Politika Indonesia

Dari 10 Nama, Puan Nomor 9, Airlangga ke-10, Baliho Mubazir?

Kamis, 12 Agustus 2021 – 17:30 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Charta Politika Indonesia mengeluarkan survei nasional tentang Evaluasi Kebijakan dan Peta Politik Masa Pandemi yang dilaksanakan pada 12-20 Juli 2021.

Satu di antara hasil survei tentang elektabilitas tokoh-tokoh yang berpeluang maju pada Pilpres 2024.

BACA JUGA: Airlangga Serahkan Paket Bantuan Buah untuk Tenaga Kesehatan

Dari survei itu bisa terlihat bahwa kampanye menggunakan baliho yang masif dilakukan pimpinan parpol belakangan ini tidak efektif.

Dalam simulasi sepuluh nama misalnya, tokoh yang namanya mulai masif terpampang di baliho seperti Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, bukan pemilik elektabilitas tertinggi.

BACA JUGA: Kalau Bu Mega Bilang Puan Sama Anies, Pemilih PDIP Bakal Dukung

Nama keduanya masing-masing menempati posisi dua terbawah di dalam simulasi sepuluh nama tokoh potensial maju sebagai Capres 2024.

Survei Charta Politika Indonesia mencatat elektabilitas Puan dari simulasi sepuluh nama hanya 1,4 persen dan Airlangga mengantongi satu persen.

BACA JUGA: Survei Charta Politika: PDIP Masih Juara, PAN Digusur PSI

"Ternyata ketika diuji di sepuluh nama, berada di peringkat terbawah," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya saat membeberkan hasil survei secara daring, Kamis (12/8).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo justru mengantongi elektabilitas tertinggi dengan 20,6 persen di dalam simulasi sepuluh nama.

Berikutnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengantongi elektabilitas sebesar 17,8 persen.

Berturut-turut setelah itu ada nama Prabowo Subianto (17,5 persen), Sandiaga Uno (7,7 persen), Ridwan Kamil (7,2 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (4,2 persen), Tri Rismaharini (3,2 persen), dan Erick Thohir (1,8 persen).

"Dalam simulasi sepuluh nama, Ganjar Pranowo memperoleh elektabilitas tertinggi, diikuti berikutnya oleh Anies Baswedan dan Prabowo Subianto," kata Yunarto.

Dia menuturkan, bila melihat hasil survei simulasi sepuluh nama tadi menunjukkan bahwa masifnya baliho tidak berkorelasi dengan tingkat elektabilitas.

Hal itu bisa menandakan bahwa efektivitas kampanye melalui baliho sangat rendah.

"Banyaknya atribut dalam bentuk baliho dan papan iklan yang viral di media sosial tidak berkorelasi linier terhadap tingkat elektabilitas," ungkapnya.

Survei Charta Politika Indonesia dilakukan dengan metode wawancara tatap muka. Metode sampling menggunakan multistage random sampling dengan 1.200 responden.

Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,83 persen. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Adek
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler