Dari 50 Peserta Pesta Dansa, Sudah Ada Beberapa yang Ditemukan dan Diperiksa

Rabu, 04 Maret 2020 – 06:31 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto. Foto: Natalia Laurens/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Guru dansa warga Depok yang belakangan diketahui terjangkiti virus corona, sempat berada di satu ruangan bersama sekitar 50 orang di sebuah lokasi di Jakarta.

Di pesta dansa itu, hadir juga warga negara Jepang yang positif virus corona jenis baru, COVID-19.

BACA JUGA: Kondisi Terkini Guru Dansa dan Mamanya yang Dirawat di RSPI Sulianti Saroso

Kementerian Kesehatan (Kemkes) sedang melacak sekitar 50-an orang yang hadir di pesta dansa tersebut.

"Dia (perempuan WNI yang positif COVID-19) tidak tahu pasti jumlahnya berapa yang datang, karena tidak ada daftar absensinya, mungkin 50-an orang, ada sekian dari banyak negara, termasuk ada yang datang dari Malaysia warga negara Jepang," kata Juru Bicara Pemerintah Indonesia soal Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, Jakarta, Selasa (3/3).

BACA JUGA: 50 Orang Ikut Dansa, Sedang Dicari Keberadaannya

Pelacakan itu dilakukan untuk mengetahui keberadaan orang-orang yang melakukan kontak langsung di pesta dansa itu, untuk memeriksa dan memastikan kondisi kesehatan mereka dalam rangka antisipasi penyebaran dan penularan COVID-19.

"Sekarang kami sedang melakukan tracking (melacak) kontak teman-temannya yang party (pesta) itu. Nah itu yang repot karena tidak semuanya akrab dan sampai tahu rumahnya di mana," tutur Yuri yang merupakan Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.

BACA JUGA: Pejabat Terkena OTT, Ada 4 Kantong Berisi Uang

Kementerian Kesehatan melibatkan otoritas pemerintah daerah yakni dinas kesehatan untuk membantu pelacakan orang-orang tersebut sehingga bisa menghubungi dan mendatangi mereka untuk memeriksa kondisi kesehatannya.

"Jadi ini sudah dilakukan. Sampai saat ini kami masih belum menemukan seluruhnya, tapi satu dua sudah mulai ditemukan dan mereka tidak menunjukkan apa-apa," tuturnya.

Beberapa orang yang berhasil dilacak telah diperiksa dan diketahui tidak memiliki keluhan atau menunjukkan gejala terinfeksi COVID-19.

Meskipun demikian, Kementerian Kesehatan telah menetapkan orang-orang tersebut dalam pemantauan.

"Teman-teman party (pesta) ini dalam pemantauan dan tidak seluruhnya masih tinggal di Jakarta," tuturnya.

Yuri mengatakan pesta dansa itu dimulai pada 14 Februari 2020 bersama dengan orang-orang yang berasal dari sejumlah negara.

"Pada 14 Februari 2020, dia (WNI positif COVID-19) janji bertemu teman-temannya sehobi untuk pesta, pesta dansa dengan sahabat-sahabat multinasional," tuturnya.

Dua warga negara Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit COVID-19 adalah perempuan berusia 31 tahun yang menghadiri pesta dansa, dan ibunya yang berusia 64 tahun.

Mereka tinggal di Depok, Jawa Barat, bersama dua orang yakni kakak dari perempuan berusia 31 tahun itu dan satu orang asisten rumah tangga.

Pada 16 Februari 2020, perempuan Indonesia yang berusia 31 tahun yang ikut pesta dansa itu merasa sakit dan menderita batuk-batuk sehingga rawat jalan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok.

Selama dalam kondisi sakit, perempuan WNI itu dirawat oleh ibunya, sehingga ibu itu tertular COVID-19 saat interaksi intens menjaga anaknya.

Namun, kakak dan asisten rumah tangga dari perempuan yang positif COVID-19 itu dinyatakan negatif COVID-19 setelah menjalani pemeriksaan.

Sementara warga negara Jepang itu dinyatakan positif COVID-19 saat sudah pulang ke Malaysia. (antara/jpnn)

Indonesia Idol 2020: Momen Haru Kembalinya BCL


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler