Dari Kalimatnya, Jokowi Sangat Kecewa Sama Direksi PLN

Senin, 05 Agustus 2019 – 10:37 WIB
Joko Widodo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi kecewa dengan kejadian blackout alias matinya sejumlah pembangkit Perusahaan Listrik Negara atau PLN pada Minggu (4/8) hingga hari ini Senin (5/8).

"Saya tahu, ini tidak hanya bisa merusak reputasi PLN, tetapi banyak hal di luar PLN terutama konsumen sangat dirugikan," kata presiden dalam pertemuan dengan direksi PLN di Kantor Pusat PLN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin pagi.

BACA JUGA: Listrik Padam, Baru Menyala Senin Pagi, Tini: Curang nih PLN

Mati totalnya setrum PLN yang terjadi di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten juga berimbas terhadap aktitivas masyarakat dan pelayanan publik lainnya. Bahkan kondisi itu menurutnya membahayakan transportasi publik yang sangat tergantung pada pasokan listrik.

"Pelayanan transportasi umum sangat berbahaya sekali, MRT misalnya. Oleh sebab itu, pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Kalau ada hal yang kurang ya blak-blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa-masa yang akan datang," tutur kepala negara kepada Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani dan jajaran.

BACA JUGA: Listrik Berangsur Pulih, Transjakarta Kembali Terapkan Tarif Normal

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mendengarkan secara saksama penjelasan panjang lebar direksi PLN mengenai peristiwa blackout. Namun, suami Iriana itu masih menilai kejadian kemarin di luar kewajaran.

BACA JUGA: Mau Tahu Jumlah Kerugian PLN akibat Listrik Padam 10 Jam?

BACA JUGA: Listrik Padam di Jabodetabek, PLN Tunjuk Tim Investigasi Independen

"Penjelasannya panjang sekali. Pertanyaan saya, bapak ibu semuanya kan orang pintar-pintar apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung? Apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian, sehingga tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop? Artinya pekerjaan yang ada tidak dihitung tidak dikalkulasi. Dan itu betul-betul merugikan semuanya," tutur Jokowi.

Plt Dirut PLN Sripeni kemudian menyampaikan bahwa mengenai kalkulasi yang dipertanyakan Jokowi, pihaknya menyebut ada ketentuan N minus 1 di PLN. Dan untuk kondisi paling darurat ketentuannya N minus 1 minus 1. N itu adalah jumlah sirkuit di dalam sistem yang memasok yaitu utara dan selatan.

Dia mengatakan, di utara terdapat dua sirkuit dan di selatan dua sirkuit, sehingga totalnya empat sirkuit. Nah, dalam kejadian kemarin sebanyak dua sirkuit blackout secara tiba-tiba. Dalam kondisi kemarin, posisinya N minus 2.

"Kemudian satu itu sudah ada pemeliharaan artinya pemeliharaan yang dibolehkan hanya satu line, yaitu di selatan. Ini yang tidak kami antisipasi adalah terjadinya gangguan dua sirkuit sekaligus. Memang ini secara teknologi akan kami investigasi lebih lanjut," ungkap Sripeni.

Mendapat penjelasan itu, Jokowi menegaskan bahwa yang terpenting baginya adalah perbaiki secepat-cepatnya. Wilayah yang belum hidup listriknya segera diselesaikan dengan cara apa pun agar normal kembali.

"Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi, sekali lagi saya ulang, jangan sampai terulang kembali. Itu saja permintaan saya," tandasnya.(fat/jpnn)

Bakal Dapet Kompensasi nih:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kocak, Baca Nih Curhatan Netizen soal Mati Lampu di Akun PLN di Instagram


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PLN   Jokowi   Blackout   Mati lampu   Direksi PLN  

Terpopuler