Dari Kota Bogor, 5 Balita PDP Corona, 2 Baru Dilahirkan

Selasa, 21 April 2020 – 15:15 WIB
Ilustrasi wabah corona. Foto: diambil dari pixabay

jpnn.com, BOGOR - Pasien dalam pengawasan (PDP) Corona di Kota Bogor bertambah. Lima balita dinyatakan berstatus PDP dan menjalani perawatan di RSUD Kota Bogor.

Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir menjelaskan, kelima balita ini berstatus PDP karena orang tuanya juga berstatus PDP.

BACA JUGA: Balita Terpapar Virus Corona

Meski begitu kelima bayi ini memiliki kasus yang berbeda. Misalnya dua balita yang baru dilahirkan caesar beberapa waktu lalu, harus dikarantina karena sang ibu berstatus PDP.

“Jadi mereka ini rujukan dari RS lain, karena menunjukkan gejala, jadi kami terima,” ungkap Ilham.

BACA JUGA: 2 Balita Positif Corona

Sedangkan untuk tiga kasus balita lain, mereka dirawat di RSUD Kota Bogor, lantaran menunjukan gejala pneumonia. Setelah ditelusuri orang tuanya ternyata berstatus PDP.

Kini, kelima balita tersebut tengah diisolasi di ruangan Situ Gede, terpisah dari PDP dewasa lainnnya. “Ini dikarenakan para balita harus dalam pengawasan orang tuanya saat menjalani proses isolasi,” imbuh dia.

BACA JUGA: Mobil Fortuner Milik Politikus PDI Perjuangan Raib, Pelakunya Diduga..

Kelima balita ini sambung Ilham, masih menunggu jadwal tes swab. “Karena kemarin ada yang baru lahiran, jadi kami agendakan secara berbarengan. Yang paling lama baru tujuh hari diisolasi di sini,” terangnya.

Sementara itu, masa inkubasi virus Corona atau Covid-19 ternyata bisa mencapai lebih dari 14 hari. Ini berdasarkan temuan tim medis RSUD Kota Bogor yang mendapati adanya pasien terjangkit virus corona tanpa menunjukan gejala selama 22 hingga 28 hari.

“Di Kota Bogor memiliki masa inkubasi 22 sampai 28 hari. Ini jenis yang terbaru dan paling lama masa inkubasinya,” ujar dr Ilham.

Masa inkubasi yang lebih lama menambah rumit upaya menahan penyebaran virus corona. Sejauh ini, Covid-19 sudah menewaskan 36 orang di Kota Bogor (25 orang berstatus pasien dalama pengawasan atau PDP).

Ilham menjelaskan, masa inkubasi yang lama, membuat proses tes sample corona tidak bisa dilakukan satu kali. Namun mesti berkali-kali. “Jadi memang tidak bisa hanya satu kali dilakukan tes swab,” imbuhnya.

Ilham tidak menyebut detil pasien mana yang masa inkubasinya bisa selama itu. Namun dengan adanya temuan ini, masyarakat Bogor harus lebih waspada. Terutama bagi orang lanjut usia (lansia) dan balita. (ded/c/radarbogor)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler