jpnn.com, JAKARTA - Industri fesyen Indonesia terus berkembang dengan hadirnya banyak brand lokal yang menawarkan kualitas dan desain yang menarik.
Salah satu cerita sukses dalam dunia bisnis pakaian ready-to-wear Indonesia datang dari brand lokal bernama Leviora.
BACA JUGA: Rekomendasi Brand Fesyen Lokal yang Kekinian
Sherly, owner Leviora bercerita bahwa dia memulai bisnisnya itu dengan modal awal hanya Rp 100 ribu dari kakaknya pada 2017.
"Uang itu saya langsung gunakan untuk biaya jahit dan beli bahan dasar kain pembuatan hijab," ujar Sherly, dalam keterangannya, Minggu (21/5).
BACA JUGA: Ramadan Runway Kembali Digelar, Hadirkan Koleksi Busana Lebaran dari 60 Jenama Fesyen
Dia pun berhasil mengubah keterbatasan modal menjadi kekuatan dan mengukir hasil mengagumkan dalam waktu singkat dengan bantuan marketplace.
"Awalnya hanya membuat satu buah saja untuk sampel, saat itu, masih menggunakan sistem jualan pre-order. Jadi, produk baru akan dibuat saat ada pesanan dari pembeli,” kenang Sherly.
BACA JUGA: Kevin Tania Mendorong Brand Lokal Makin Dikenal dan Bersaing Secara Global
Dalam memperluas jangkauan pembeli, Sherly menggunakan berbagai cara. Salah satunya mengandalkan media sosial, seperti Instagram.
Sherly memanfaatkan kekuatan media sosial untuk membangun brand awareness dan menjangkau target audiens. Leviora juga aktif dalam berbagai pameran dan acara komunitas untuk memperluas jangkauan.
Selain itu, Leviora juga berkolaborasi dengan sejumlah influencer membuat koleksi eksklusif. Salah satunya dengan Dianty Annisa.
"Berkolaborasi dengan Influencer di Instagram, menjadi hal baru bagi Leviora. Lewat kolaborasi, kami dapat menemukan ide dan konsep yang inovatif,” tutur Sherly.
Leviora tidak hanya memproduksi blus, tetapi cardigan, sweater, tas, kemeja, dan sepatu. Namun, yang menjadi incaran pelanggan adalah koleksi rajut.
Hingga kini, mereka mampu menjual lebih dari 10 ribu pakaian rajut dengan berbagai model setiap bulannya. Semua produk rajut dibuat dan dikerjakan oleh para perajin lokal. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh