Dari Mulut Mayat Keluar Cairan Bau Arak

Rabu, 08 Februari 2017 – 17:28 WIB
Tim inafis Polres Sekadau memeriksa jasad Eko Purnomo yang tewas di rumah Roy, Desa Sungai Ringin, Senin (6/2) pukul 23.00. Foto: ABDU SYUKRI/Rakyat Kalbar/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Usai pesta miras jenis arak bersama teman-temannya, Eko Purnomo, 25 tewas mendadak di kontrakan milik Roy, Jalan Sekadau-Sanggau KM 01, Desa Sungai Ringin, tak jauh dari Hotel Pelangi, Senin (6/2) pukul 23.00.

“Saya di-telephone orang di sini. Saya kira ada yang kerasukan, rupanya ada yang meninggal,” kata Abdul Rozak, salah seorang tokoh masyarakat Sungai Ringin kepada Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group) di lokasi kejadian.

BACA JUGA: Aduh Mak! Siswa Mabuk, Buka Seragam, Pukul Pegawai TU

Abdul Rozak merupakan orang yang pertama kali melaporkan kejadian meninggalnya korban ke polisi.

Ia menghubungi Bhabinkamtibmas Desa Sungai Ringin, selanjutnya menginformasikan kejadian itu ke Mapolsek Sekadau Hilir dan Polres Sekadau. “Saya langsung telepon polisi,” ulasnya.

BACA JUGA: Ibu Memasak, Balita Main Colokan Listrik, Histeris!

Tak menunggu lama, puluhan polisi dari Polres Sekadau dan Polsek Sekadau Hilir meluncur ke lokasi.

Wakapolres Sekadau Kompol Adiono Dwi Waluyo bersama Kasat Reskrim Iptu Muhammad Resky Rizal dan Kapolsek Sekadau Hilir AKP Muhadi langsung meluncur ke lokasi. Ratusan warga juga berbondong-bondong datang.

BACA JUGA: Gini Hari Kok Masih Nekat Jual Oplosan...

Eko yang mengenakan celana jeans dengan baju lengan panjang itu tergeletak dengan posisi terlentang.

Polisi langsung melakukan olah TKP dan memiringkan tubuh korban. Mulutnya keluar cairan yang beraroma khas minuman keras.

Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Eko yang bekerja sebagai sopir itu. Polisi juga belum bisa menyimpulkan sebab kematiannya.

“Yang jelas, korban itu ada minum-minum,” kata AKP Muhadi, Kapolsek Sekadau Hilir.

Polisi belum berani memberikan kesimpulan resmi penyebab kematian Eko. Polisi pun berniat mengautopsi jasad pria kelahiran Jawa Timur itu.

“Tapi untuk proses autopsi, kita masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga. Yang jadi masalah, kita belum tahu siapa keluarga terdekatnya. Soalnya korban di Sekadau ini sebatang kara,” ucap Iptu Muhamamd Resky Rizal, Kasat Reskrim Polres Sekadau.

Rizal menceritakan, sebelum meninggal, Eko bersama rekannya bernama Suka bertamu ke rumah Telan di Gang Murai, Jalan Sekadau-Rawak, Desa Sungai Ringin.

Di rumah ada Akiang dan Telan yang tengah bermain gitar. Mereka sempat menyeruput kopi bersama.

Tak lama kemudian, datanglah tiga rekannya yang lain, Itam, Bendi dan Jondi membawa tiga kampel (kantong) minuman keras jenis arak putih. “Semuanya minum bersama sambil bermain gitar,” ucap Rizal.

Tak lama kemudian, tiba-tiba Eko pingsan dan tak sadarkan diri. Oleh rekannya, korban kemudian diantar ke rumah Roy.

Di rumah tersebut, rekan-rekannya berupaya memberikan pertolongan, memijat korban. Bahkan beberapa rekannya sempat mengira Eko tertidur.

Upaya pertolongan itu tidak membuahkan hasil. “Korban meninggal di tempat,” ungkapnya.

Rizal mengatakan, jajarannya hingga kini sudah memeriksa sekitar enam saksi. Polisi juga melakukan olah TKP baik di rumah Roy maupun Telan.

“Saat di TKP mulut korban keluar cairan yang berbau mirip arak. Tapi untuk lebih lanjut kami akan melakukan upaya aotopsi. Dengan begitu, nanti diketahui, apakah korban meninggal karena arak atau meninggal karena cairan yang lainnya,” ucapnya.

Saat ini jenazah Eko masih di RSUD Sekadau. Polisi masih berusaha menghubungi keluarganya. (bdu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dor! Warga Suku Anak Dalam Tewas


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Miras   Tewas  

Terpopuler