Dari Sembalun, Kementan Canangkan Swasembada Bawang Putih

Rabu, 24 Mei 2017 – 14:31 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Menteri BUMN Rini Soemarno dengan para petani di NTB. Foto Ragil/jpnn.com

jpnn.com - Kementerian Pertanian sudah mencanangkan swasembada bawang putih pada 2019 mendatang.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan,  Indonesia membutuhkan 500 ribu ton bawang putih per tahun.

BACA JUGA: Waah Menteri Amran Jadi Rebutan Ibu-Ibu

Jumlah itu bisa dipenuhi dari lahan seluas 50 ribu hektare. Di sisi lain, Kementan menargetkan luas areal tanam bawang putih dalam dua tahun mencapai 60 ribu hektare.

"Dengan luas itu Indonesia akan swasembada pangan," kata Amran saat kunjungan kerja ke Sembalun, Nusa Tenggara Barat, Rabu (24/5).

BACA JUGA: Menteri Amran Baik Hati, Warga Ramai Ajak Selfie

Dia menambahkan, sejak adanya liberalisasi sektor pertanian, produksi bawang putih nasional terus menurun.

Saat ini, lebih dari 95 persen ketersediaan bawang putih diimpor dari Tiongkok, India, dan Mesir.

BACA JUGA: Bantuan Untuk Petani Meningkat, Produksi Naik, Kementan Raih WTP

Kebutuhan nasional yang diperkirakan mencapai 500 ribu ton per tahun.

Namun, hanya mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri sebesar 20.000 ton atau sekitar empat persen.

Imbasnya, harga bawang putih lokal tidak lagi mampu bersaing dengan produk impor.

Hal itu mengakibatkan hanya sebagian kecil petani bawang putih yang masih bergelut dalam usaha ini.

Karena itu, pemerintah mengambil tindakan tegas yaitu merevisi Permentan No. 86 Tahun 2013 menjadi No. 16 Tahun 2017 dengan memasukkan bawang putih sebagai komoditas yang diatur izin impornya.

"Selain itu, importir diberikan kewajiban untuk melakukan pertanaman bawang putih sebanyak lima persen dari volume impor yang diajukan," ujar Amran.

"Mereka wajib mengembangkan bawang putih dalam negeri. Bahkan, pemerintah turut mengatur harga eceran tertinggi (HET) untuk bawang putih, yaitu sebesar Rp 38 ribu," tegas Amran. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Cabai Terus Anjlok, Ternyata Ini Penyebabnya…


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler