Darul Siska: Jangan Terlena dengan Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 

Jumat, 20 Agustus 2021 – 11:50 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Darul Siska. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri.)

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Darul Siska mengajak masyarakat jangan terlena dengan angka kesembuhan Covid-19 yang meningkat dalam beberapa hari terakhir ini. 

"Angka kesembuhan yang lebih besar dari angka positif harian adalah kabar yang menggembirakan, tetapi data tersebut tidak boleh membuat kita terlena," kata Darul Siska dalam keterangan yang diterima, Kamis (19/8). 

BACA JUGA: Kabar Baik dari Dokter Yusman Faisal soal Angka Kesembuhan Pasien Covid-19

Darul mengatakan angka kesembuhan pasien Covid-19 terus meningkat.

Dua hari terakhir, pasien sembuh selalu di atas 29 ribu.

BACA JUGA: Data Terbaru Pasien Sembuh dari Covid-19 di Bantul, Menggembirakan

Namun, dia mengimbau masyarakat tidak terlena merespons tren positif tersebut. 

Darul menegaskan masyarakat harus tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Menko Airlangga Sebut Isoter Krusial untuk Menekan Fatality Rate COVID-19

Selain itu, kata dia, pemerintah tetap perlu meningkatkan testing dan tracing, serta menggencarkan vaksinasi. 

"Karena fatality rate kita juga masih tinggi," tegas Darul.

Dia yakin tren penurunan kasus Covid-19 tidak semata-mata karena program vaksinasi, tetapi juga kesadaran masyarakat yang makin baik. 

Darul berharap program vaksinasi nasional untuk menciptakan herd immunity berjalan tanpa kendala.

Pemerintah dan semua pihak harus bekerja keras untuk mengejar target vaksinasi agar mencapai herd immunity.  

“Dengan demikian secara bertahap kita bisa mengendalikan Covid-19," katanya.

Dalam kesempatan itu, Darul mengatakan ada beberapa pekerjaan pemerintah dalam memerangi Covid-19. 

Pertama, memenuhi kebutuhan vaksin.

Kedua, melakukan vaksinasi sekitar 2 juta-2,5 juta orang per hari. 

Ketiga, melakukan testing dan tracing sesuai standard World Health Organization (WHO).

Keempat, menjamin validitas data harian. 

Kelima, menjaga ketersediaan obat Covid-19 dengan harga terjangkau.

Sementara itu, ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan juga menyebut meningkatnya jumlah orang yang sembuh dari infeksi Covid-19 merupakan kabar baik, tetapi tetap harus waspada agar kasus tidak naik lagi. “Tetap harus 3M, 3T, dan vaksinasi,” kata Iwan.

Menurut Iwan, wabah Covid-19 bisa terkendali dengan gabungan 3M, 3T, dan vaksinasi. 

Oleh karena itu, kata dia, harus selalu waspada karena virus tersebut akan tetap ada bersama dalam kehidupan manusia untuk waktu yang lama.

Dia berpendapat perlunya terus meningkatkan cakupan protokol kesehatan, pelacakan kontak erat dan vaksinasi.

"PR besar di pelacakan kontak erat yang masih di rasio 1 banding 6, dari target 1 banding 15 dan kecepatan pelacakan kontak erat yang harus lebih kecil dari 72 jam sejak kasus terkonfirmasi," kata Iwan.

Dia mengatakan pelonggaran aktivitas ekonomi dan sosial harus dilakukan secara berhati-hati dan bertahap agar tidak terjadi peningkatan kasus lagi. 

Menurut dia, prosedur pelonggaran aktivitas harus dirancang dengan teliti berikut perangkat pemantauannya sebelum pelonggaran tersebut dilakukan.

"Saat ini proses pembukaan mal dan industri sudah dilakukan dengan hati-hati oleh pemerintah, dimulai dengan uji coba dahulu. Untuk aktivitas lainnya yang berpotensi kerumunan orang harus dilakukan dengan cara yang sama," ujarnya. (antara/jpnn) 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler