jpnn.com, JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespons narasi negatif yang menerpa Prabowo Subianto belakangan ini. Dia pun langsung mengeluarkan instruksi harian, Minggu (27/8).
Dalam instruksi tersebut, Dasco meminta kader Gerindra untuk mengabaikan narasi negatif yang dialamatkan kepada Prabowo Subianto.
BACA JUGA: Punya Basis Massa Loyal dan Solid, Prabowo Berpotensi Memenangkan Pilpres 2024
"Belakangan ini Ketua Umum yang juga calon presiden kita, Bapak Prabowo Subianto, kembali mendapat kiriman narasi negatif. Ada narasi negatif yang sudah usang, tetapi diputar kembali, ada juga narasi negatif yang baru," ujar Dasco dalam instruksi tersebut.
Dasco mengatakan setiap memasuki tahun perjuangan, Prabowo kerap mendapat narasi negatif daur ulang tentang isu penculikan, pelanggaran HAM, kebangkitan Orde Baru hingga isu kejahatan lingkungan.
BACA JUGA: Hasil Survei PWS, Prabowo Makin Kuat di Puncak, Ada Jokowi Effect
Namun, pihaknya tidak terlalu risau, karena mereka menyakini bahwa publik sudah cerdas, dan tidak mudah lagi digiring dengan isu-isu seperti ini. Karena semua tudingan yang ditujukan, sangat mudah untuk dijawab dan dipatahkan.
"Mereka yang gamang dengan elektabilitas Pak Prabowo yang saat ini di angka tertinggi, membutuhkan narasi negatif yg baru untuk mendegradasi posisi. Kali ini, mereka kembali membuat narasi negatif yg baru dengan isu politik identitas yang bertujuan untuk membenturkan Pak Prabowo dengan umat islam," ujar Dasco.
BACA JUGA: Hadir di Pengajian Alumni Malnu, Des Ganjar Mohon Doa dari Pimpinan Ponpes di Banten
Di sosial media, ada pihak yang berusaha memelintir pernyataan Grace Natalie bahwa Prabowo telah kecewa terhadap umat Islam. Padahal, pernyataan Grace tidak seperti apa yang diviralkan. Tidak utuh, fakta yang diplintir dan hanya berupaya menimbulkan kegaduhan.
"Saya imbau kepada sebagian media massa yang memuat narasi negatif ini untuk mengkaji lebih dalam dan mencari fakta kebenaran. Jangan sampai pemberitaan dipenuhi dengan narasi negatif yg membingungkan publik," ucapnya.
"Sehingga tidak akan ada tokoh atau pihak yang terprovokasi dengan kabar yang belum terverifikasi. sebagian Media massa yang memuat narasi kurang pas tersebut selayaknya harus terus mengedukasi publik dalam memperoleh informasi," imbuhnya.
Narasi negatif dan gakta yg tidak belum terverifikasi dengan isu politik identitas tidak hanya dapat merusak nama Pak Prabowo dari segi elektabilitas.
Lebih dari itu, negara juga dapat dirugikan secara dampak stabilitas. Partai Gerindra tetap teguh pada pendirian untuk menjalani tahapan pemilu dengan penuh kedamaian, kegembiraan dan kesejukan.
Dasco kembali menegaskan, publik sudah cerdas, Prabowo bukan lah figur yang suka merusak kerukunan. Malah sebaliknya, Prabowo adalah tokoh yang mempersatukan dan mencintai semua golongan. Apa pun agamanya, apa pun sukunya dan apa pun latar belakangnya. Nilai-nilai Pancasila sudah sangat melekat di dalam dirinya.
Karena itu, dia menginstruksikan kepada seluruh keder Partai Gerindra di mana pun berada, jangan terprovokasi dengan narasi propaganda negatif ini Dan jangan pernah membalas untuk menyerang pihak mana pun.
"Lebih baik sampaikan sederet prestasi dan kontribusi Prabowo kepada negara dan rakyat. Karena cara terbaik dalam melawan narasi negatif adalah dengan menyebarkan sebanyak-banyaknya narasi positif," tegasnya.
Dia lalu mengintruksikan para kader untuk menggunakan sisa waktu menuju pemilu ini dengan tetap gigih berjuang, tetap hadir dan berkontribusi di tengah masyarakat.
Jangan menyisakan ruang sedikit pun untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak tepuji. Ingat kata pepatah, loyang tetaplah loyang, dan emas tetaplah emas meski terkubur di lumpur yang hitam dan dalam.
"Mari kita fokus jemput kemenangan tuntaskan perjuangan, 2024 Prabowo Presiden, Indonesia Menang," ujarnya.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean