Dasco Usul Kemendikbud dan Kemenkominfo Membuat Jaringan Khusus Belajar Virtual

Selasa, 02 Juni 2020 – 23:59 WIB
Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Jakarta, Selasa (11/2/2020). Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengaku sejak bulan lalu sudah menyatakan bahwa dalam penerapan new normal, khusus sektor pendidikan, masih harus didetailkan. Hal ini karena menyangkut berbagai aspek, salah satunya keamanan anak-anak.

"Saya mendapatkan banyak pertanyaan dan keluhan terkait hal ini," kata Dasco kepada wartawan, Selasa (2/6).

BACA JUGA: Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Pelaksanaan Kebijakan New Normal

Dasco mengakui tentu agak sulit bagi sekolah untuk bisa menggaransi anak-anak terbebas dari penularan Covid-19 di sekolah. Menurut dia, akan menjadi masalah baru ketika ada salah satu murid yang terinfeksi.

"Sekolah akhirnya diliburkan lagi dan sekolah akan mendapat tuntutan hukum dari orang tua," ujarnya.

BACA JUGA: Respons Dasco Saat Tjahjo Sebut Gaji Anggota DPR Rp 260 Juta

Dasco ingin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membuat jaringan khusus pendidikan atau kegiatan belajar mengajar. Dengan jaringan ini, interaksi sekolah tetap berlangsung seperti biasa, tetapi jarak jauh.

Wakil ketua umum Partai Gerindra itu menyarankan buat aplikasi khusus sekolah dan jalur koneksi internet tersendiri yang stabil.

BACA JUGA: Dasco Minta Kemendagri Bentuk Desk Corona

Setiap murid diberikan ID khusus untuk bisa akses ke aplikasi. ID itu akan masuk pada jalur internet khusus sehingga bisa digunakan secara gratis, tidak membebankan orang tua murid. "Karena tidak semua orang tua murid mampu membeli kuota," ungkapnya.

Dia mengatakan belajar tetap dilakukan seperti biasa. Ada jadwal mata pelajarannya. Guru mata pelajaran bergantian mengajar, sehingga anak tidak kehilangan sentuhan pendidikan.

"Sekarang memang sudah dilakukan, tetapi sangat terbatas waktunya karena mengingat tidak semua orang tua murid mampu membeli kuota yang mahal. Kekuatan jaringannya pun berbeda-beda," kata dia.

Dasco mengatakan jangan mengubah pola belajar tetapi hanya memindahkan lokasi belajar saja. Karena itu, dia berpandangan sangat diperlukan kerja sama antarkementerian untuk bisa menyajikan proses belajar mengajar seperti biasa.

"Jangan biarkan pendidikan anak bangsa terbengkalai, tetapi jangan juga membiarkan anak-anak ada dalam ancaman virus yang berbahaya ini," kata dia.

Dasco berharap dalam waktu dekat, hal ini bisa terlaksana. Setidaknya, bisa ada solusi lain yang lebih baik. "Ini keresahan masyarakat akan pendidikan anak-anak mereka ketika memasuki new normal dan ini jangan dibiarkan berlarut- larut," ungkap Dasco. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler