jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore melemah seiring membaiknya data ekonomi AS.
Rupiah lemah 25 poin atau 0,18 persen menjadi Rp14.163 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.138 per dolar AS.
BACA JUGA: Pasutri Edarkan Uang Palsu Puluhan Juta Rupiah
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta mengatakan, kekhawatiran resesi memudar setelah data penciptaan lapangan kerja di luar sektor pertanian (nonfarm payroll) AS periode September 2019 versi resmi pemerintah diumumkan sebanyak 136.000 orang, di bawah ekspektasi 145.000 orang.
"Namun, tingkat pengangguran untuk periode yang sama tercatat turun ke level 3,5 persen, dari yang sebelumnya 3,7 persen pada bulan Agustus. Tingkat pengangguran di level 3,5 persen tersebut merupakan yang terendah dalam 50 tahun terakhir," ujar Ibrahim.
BACA JUGA: Bea Cukai Ngurah Rai Amankan dua Penyelundup Sabu-sabu Miliaran Rupiah
Kendati demikian, lanjut Ibrahim, hal itu tidak banyak mengubah ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada tinjauan kebijakan berikutnya pada 29-30 Oktober 2019 untuk mendukung ekonomi.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp14.139 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.139 per dolar AS hingga Rp14.163 per dolar AS.
BACA JUGA: Gegara Bebby Fey, Atta Halilintar Rugi Miliaran Rupiah
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan, rupiah lemah menjadi Rp14.156 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.135 per dolar AS. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia