SUBANG-Penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Subang banyak yang tidak tepat sasaran. Hal itu disebabkan pendeknya waktu verifikasi penerima dana BLSM.
Salah satunya terjadi di Kelurahan Pasirkareumbi. Lurah Pasirkareumbi Dadi Iskandar SSTP menilai, munculnya program BLSM bagus, namun dikarenakan jangka waktu verifikasi yang diberikan pihak Kantor Pos terlalu pendek, pihaknya belum sepenuhnya melakukan verifikasi data penerima BLSM.
“Sekitar seminggu yang lalu saya dihubungi oleh pihak Kantor Pos soal data penerima BLSM dan untuk jumlah penerimanya sebanyak 1.179 warga. Waktunya terlalu mepet sehingga verifikasinya tidak maksimal,” ungkapnya, Senin (1/7).
Setelah mendapat permintaan data, Dadi langsung mengintruksikan Ketua RT dan RW untuk melakukan verifikasi ke lapangan. “Ketika kami sedang melakukan verifikasi ke RW dan warga untuk melakukan pemilahan, kok dari Kantor Pos menghubungi saya kalau dana BLSM turun besok (kemarin, red). Memang besoknya turun dengan terlebih dahulu ada KPS, yang nantinya bisa dicairkan dengan uang senilai 300 ribu,” ujarnya.
Akibatnya kata dia, data-data yang diserahkan tersebut menjadi kacau. Data yang meninggal masih tercantum, yang pindah keluar daerah masih tercantum dan orang kaya baru (OKB) juga masih tercantum, bahkan PNS pun masih tercantum. “Kalau gini kan namanya salah sasaran, loh kita kan gak salah. Orang belum keseluruhan diverifikasi kok, dari Kantor Posnya udah ngomong turun dana BLMS0nya, kan untuk memverifikasi warga di 20 RW gak cukup satu sampai dua hari,” ujarnya.
Dari sangat menyayangkan kenapa pemerintah seperti tergesa-gesa dalam menerbitkan BLSM dan tidak memberi jeda waktu untuk memverifikasi data warga terlebih dahulu. Akibatnya, datanya seadannya, termasuk PNS juga masuk. At least seperti ini lah hasilnya. Dana BLMS itu bsearannya 300 ribu, itu untuk dua bulan pertama dan untuk tahap kedua nantinya dapat 300 ribu lagi, jadi nantinya selama empat bulan itu dapat 600 ribu,” ujarnya.
Sementara Kepala Kantor Pos Subang I Mocthar menjelaskan, penerima dana BLSM di Kabupaten Subang seluruhnya 125.434 orang yang tersebar di 30 kecamatan.
"Ini merupakan hari kedua pembagian BLSM. Kita sudah melakukan pendistribusian mulai hari Minggu kemarin. Jadi hari ini sisa pembayaran kemarin," terangnya.
Ditambahkan Mochtar, pembagian BLSM hari pertama sudah dilakukan di dua kelurahan yaitu di Kelurahan Soklat sebanyak 1.200 penerima dan Pasirkarembi sebanyak 1.979 penerima. "Untuk memberi pelayanan total kita bagikan BLSM mulai dari jam 8 pagi sampai jam 7 malam," ucapnya.
Ia menargetkan, pembagian BLSM bisa selesai secepat mungkin dengan mengerahkan 19 kantor Pos di seluruh Subang.
"Pembagian BLSM di Subang kondusif dan kita menargetkan pembagian BLSM bisa selesai pada pertengahan bula puasa. Tanggal 15 Juli atau 20 Juli,” tutupnya.
Terpisah, pembangian dana BLSM yang jadwalnya seharusnya dilaksanakan Senin (1/7), belum bisa dilaksanakan di Kantor Pos Kecamatan Pagaden. Dari pantauan Pasundan Ekspres, beberapa warga terlihat mendatangi Kantor Pos Pagaden menanyakan pembagian BLSM.
Kepala Kantor Pos Cabang Pagaden Yono menuturkan, pihaknya belum menerima Kartu Penjamin Sementara (KPS) dari Kantor Pos Subang. “Kalau daftar penerima kan sudah ada di tiap desa dan sedang disosialisasikan. Kami di sini terus terang saja belum menerima kartu KPS-nya dari Subang. Mungkin sedang diferivikasi. Kalau sudah ada pasti kami lansung bagikan,” ujarnya, Senin (1/7).
Ia pun belum mengetahui kapan KPS itu sampai di kantornya. “Entah seminggu lagi atau kapan sampai saat ini belum ada informasi apa-apa. Jumlahnya juga tidak tahu,” katanya.(ded/ygo/rif/man)
Salah satunya terjadi di Kelurahan Pasirkareumbi. Lurah Pasirkareumbi Dadi Iskandar SSTP menilai, munculnya program BLSM bagus, namun dikarenakan jangka waktu verifikasi yang diberikan pihak Kantor Pos terlalu pendek, pihaknya belum sepenuhnya melakukan verifikasi data penerima BLSM.
“Sekitar seminggu yang lalu saya dihubungi oleh pihak Kantor Pos soal data penerima BLSM dan untuk jumlah penerimanya sebanyak 1.179 warga. Waktunya terlalu mepet sehingga verifikasinya tidak maksimal,” ungkapnya, Senin (1/7).
Setelah mendapat permintaan data, Dadi langsung mengintruksikan Ketua RT dan RW untuk melakukan verifikasi ke lapangan. “Ketika kami sedang melakukan verifikasi ke RW dan warga untuk melakukan pemilahan, kok dari Kantor Pos menghubungi saya kalau dana BLSM turun besok (kemarin, red). Memang besoknya turun dengan terlebih dahulu ada KPS, yang nantinya bisa dicairkan dengan uang senilai 300 ribu,” ujarnya.
Akibatnya kata dia, data-data yang diserahkan tersebut menjadi kacau. Data yang meninggal masih tercantum, yang pindah keluar daerah masih tercantum dan orang kaya baru (OKB) juga masih tercantum, bahkan PNS pun masih tercantum. “Kalau gini kan namanya salah sasaran, loh kita kan gak salah. Orang belum keseluruhan diverifikasi kok, dari Kantor Posnya udah ngomong turun dana BLMS0nya, kan untuk memverifikasi warga di 20 RW gak cukup satu sampai dua hari,” ujarnya.
Dari sangat menyayangkan kenapa pemerintah seperti tergesa-gesa dalam menerbitkan BLSM dan tidak memberi jeda waktu untuk memverifikasi data warga terlebih dahulu. Akibatnya, datanya seadannya, termasuk PNS juga masuk. At least seperti ini lah hasilnya. Dana BLMS itu bsearannya 300 ribu, itu untuk dua bulan pertama dan untuk tahap kedua nantinya dapat 300 ribu lagi, jadi nantinya selama empat bulan itu dapat 600 ribu,” ujarnya.
Sementara Kepala Kantor Pos Subang I Mocthar menjelaskan, penerima dana BLSM di Kabupaten Subang seluruhnya 125.434 orang yang tersebar di 30 kecamatan.
"Ini merupakan hari kedua pembagian BLSM. Kita sudah melakukan pendistribusian mulai hari Minggu kemarin. Jadi hari ini sisa pembayaran kemarin," terangnya.
Ditambahkan Mochtar, pembagian BLSM hari pertama sudah dilakukan di dua kelurahan yaitu di Kelurahan Soklat sebanyak 1.200 penerima dan Pasirkarembi sebanyak 1.979 penerima. "Untuk memberi pelayanan total kita bagikan BLSM mulai dari jam 8 pagi sampai jam 7 malam," ucapnya.
Ia menargetkan, pembagian BLSM bisa selesai secepat mungkin dengan mengerahkan 19 kantor Pos di seluruh Subang.
"Pembagian BLSM di Subang kondusif dan kita menargetkan pembagian BLSM bisa selesai pada pertengahan bula puasa. Tanggal 15 Juli atau 20 Juli,” tutupnya.
Terpisah, pembangian dana BLSM yang jadwalnya seharusnya dilaksanakan Senin (1/7), belum bisa dilaksanakan di Kantor Pos Kecamatan Pagaden. Dari pantauan Pasundan Ekspres, beberapa warga terlihat mendatangi Kantor Pos Pagaden menanyakan pembagian BLSM.
Kepala Kantor Pos Cabang Pagaden Yono menuturkan, pihaknya belum menerima Kartu Penjamin Sementara (KPS) dari Kantor Pos Subang. “Kalau daftar penerima kan sudah ada di tiap desa dan sedang disosialisasikan. Kami di sini terus terang saja belum menerima kartu KPS-nya dari Subang. Mungkin sedang diferivikasi. Kalau sudah ada pasti kami lansung bagikan,” ujarnya, Senin (1/7).
Ia pun belum mengetahui kapan KPS itu sampai di kantornya. “Entah seminggu lagi atau kapan sampai saat ini belum ada informasi apa-apa. Jumlahnya juga tidak tahu,” katanya.(ded/ygo/rif/man)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda Sulsel: Tindak Ormas yang Merazia
Redaktur : Tim Redaksi