jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengundang Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/6). Seluruh unsur Pansel Capim KPK hadir pada pertemuan dengan kepala negara yang beken disapa dengan panggilan Jokowi tersebut.
Usai pertemuan, Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih mengatakan bahwa Presiden Jokowi kembali menegaskan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi. Karena itu Jokowi berpesan kepada Pansel Capim KPK agar menghasilkan figur pimpinan lembaga antirasuah yang baik.
BACA JUGA: Berpakaian Adat Bali, Jokowi Juga Ikut Jadi Peserta Pawai PKB 2019
"Yang paling penting, Presiden meminta kami untuk menghasilkan pimpinan yang baik. Bagaimanapun juga, pimpinan KPK itu sangat penting," ungkap Yenti.
Yenti menambahkan, Pansel Capim KPK dan Presiden Jokowi juga membahas berbagai permasalahan, termasuk dinamika pemberantasan korupsi selama empat tahun ini. "Presiden sangat memahami," tuturnya.
BACA JUGA: Belum Ada Aktivis 98 Jadi Menteri, Inikah Isyarat dari Jokowi untuk Adian?
Lebih lanjut Yenti mengatakan, Pansel Capim KPK juga menyampaikan rencananya melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT) dalam menyeleksi kandidat pimpinan lembaga antirasuah. Menurut Yenti, Pansel Capim KPK sudah melaporkan hal itu kepada Presiden Jokowi.
"Itu standar. Kami tambahkan adalah BNPT dan BNN. Kami sampaikan (ke presiden)," ucapnya.
BACA JUGA: Merasa Tanpa Beban di Periode Kedua, Jokowi Siap Ambil Keputusan Gila
Presiden Jokowi, lanjut Yenti, tidak keberatan dengan pelibatan BNPT dan BNN dalam melacak latar belakang para capim KPK. "Beliau sesuai komitmennya terserah kepada pansel, sepanjang itu mengikuti aturan-aturan yang ada, mengikuti kebutuhan yang memang mendesak dan sesuaikan keadaan di Indonesia," jelasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelar Halalbihalal dan Doa Bersama Untuk Jokowi - KH Maruf Amin, ARJ Bakal Santuni 10 Ribu Anak Yatim
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam