Datangi Kampung Peradaban di Papua, Ganjar Pranowo Bawa Harapan Baru

Jumat, 01 Oktober 2021 – 21:39 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Kampung Yoka di Distrik Heram Kota Jayapura. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, JAYAPURA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkunjung ke Kampung Yoka di Distrik Heram Kota Jayapura.

Di sana, Ganjar disambut oleh puluhan masyarakat lokal, termasuk ketua adat dan kepala kampung beserta perangkatnya.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Mengudara di Radio Lokal Papua, Ternyata Banyak Penggemar yang Menunggunya

Bukan tanpa alasan Ganjar Pranowo berkunjung ke desa itu sesaat usai mendarat di Papua, Jumat (1/10). Sebab, kampung Yoka adalah kampung peradaban di Papua. Karena di kampung itulah, pertama ada sekolah dasar yang didirikan oleh Belanda di Papua.

"Dan kampung ini adalah kampung yang diberkati. Terimakasih bapak sudah injak ke kampung kami. Ini tidak sia-sia, karena siapapun yang menginjak kampung ini, pasti meraih sukses. Kita berdoa untuk semua," kata kepala adat atau Ondoafi Yoka, Titus Mebri menyambut kedatangan Ganjar.

BACA JUGA: Antoneta tanpa Ragu Menarik Tangan Pak Ganjar di Tengah Arena

Ganjar pun menyambut baik sambutan yang sangat hangat dari kepala adat, kepala kampung dan masyarakat Yoka. Ia mengatakan, Papua memiliki banyak kisah menarik dan banyak orang hebat dari daerah ini.

"Saya cukup lama tidak ke Papua, karena masih pandemi. Saya senang, hari ini bisa hadir dan bertemu dengan bapak ibu semuanya. Kampung ini sangat menarik, karena di sini adalah tempat bersejarah dari sisi pendidikan di Papua," jelasnya.

BACA JUGA: Pilih Jalur Kedatangan Umum di Bandara, Ganjar Langsung Diserbu Warga Papua

Selain pendidikan, kampung Yoka lanjut Ganjar juga memiliki banyak potensi lain yang bisa dikembangkan. Untuk itu, dirinya menawarkan adanya kerjasama antara desa-desa di Jateng dengan di Papua khususnya Yoka. Ia menyebutnya dengan istilah desa kembar.

"Saya itu membina kades-kades di Indonesia. Nanti bisa kita buat desa kembar, antara Yoka dan desa-desa di Jateng. Jadi kita bisa saling belajar, bertukar pengalaman untuk memajukan daerah masing-masing," katanya.

Di Papua ini, lanjutnya, banyak potensi hebat seperti kerajinan, ukiran dan lainnya. Bahkan, ukiran dari Papua diakui masyarakat internasional, karena banyak diantara mereka yang kagum dengan kualitas ukiran dari Papua.

"Saya ketemu banyak orang luar negeri, dan mereka mengatakan Papua itu unik. Teknik ukirnya paling unik dan bagus karena mengandung filosofi sejarah. Ini bisa dikembangkan," jelasnya.

Sementara banyak desa-desa di Jateng yang ungul dalam hal teknologi. Bisa saja, dengan pertukaran desa ini, bisa menjadi awal bagi desa-desa di Jateng dan Papua untuk maju bersama.

"Nanti saya telponkan ketua organisasi-organisasi desa itu, apakah Papdesi atau Apdesi untuk membantu merealisasikan ini," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kampung Yoka, Antonius Mebri mengatakan sangat senang sekali kampungnya dikunjungi Ganjar.

Menurutnya, hal yang luar biasa karena ada gubernur dari Jawa yang mau datang ke kampungnya dan bersilaturahmi dengan warga.

"Beliau melihat perkembangan apa di sini. Selain itu, di sini memang kampung peradaban, karena awal pendidikan di tanah Papua berasal dari desa ini. Dulu orang Belanda membangun sekolah pendidikan dasar di kampung kami, namanya YVVS. Itu sekolah pamong praja di sini," katanya.

Antonius juga menyambut baik tawaran Ganjar terkait kerjasama antar desa Jateng dan Yoka. Menurutnya, itu memang sangat dibutuhkan agar desanya bisa semakin maju.

"Tawaran itu memang sangat baik, karena kita daerah Timur agak sedikit tertinggal. Kami harus belajar banyak dari daerah-daerah yang maju. Daripada studi banding di luar lama, lebih baik kita kerja sama antardesa saja. Pasti kami tindaklanjuti tawaran Pak Ganjar itu," pungkasnya.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler