Datangi KPK, Sekjen PDIP akan Berikan Keterangan Sejujur-jujurnya kepada Penyidik

Kamis, 15 Agustus 2024 – 10:42 WIB
Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (15/8) sekitar pukul 10.00 WIB. Foto: Fathan

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (15/8) sekitar pukul 10.00 WIB.

Dosen di Universitas Pertahanan (Unhan) RI ini memenuhi panggilan penyidik untuk memberikan keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan rasuah di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub).

BACA JUGA: Yasonna Terancam Kena Reshuffle, Hasto: PDIP Paham Ketatanegaraan

"Hari ini saya memenuhi panggilan dari KPK untuk memberikan keterangan yang sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan penjelasan secara detail nanti setelah saya memberikan keteramgan sebagai saksi," kata Hasto di pelataran lobi Gedung KPK, Jakarta Selatan.

Dari pantauan, Hasto didampingi dua kuasa hukumnya, Ronny Talapessy dan Johannes Tobing.

BACA JUGA: PDIP Belum Umumkan Jagoan di Pilkada Jakarta & Banten, Hasto Beri Penjelasan

Hasto menyampaikan belum mengetahui materi pemeriksaan yang akan ditanyakan penyidik kepadanya. Politisi asal Yogyakarta ini mengaku akan memberikan keterangan pers setelah menjalani pemeriksaan.

"Ya, nanti kami lihat yang ditanyakana apa saja, siap memberikan keterangan semuanya dengan baik," jelas Hasto.

BACA JUGA: Hasto: Pilkada jadi Momen Memperkuat Konsolidasi & Menyelesaikan Masalah Rakyat

Hasto bersama dua kuasa hukumnya lalu masuk ke dalam lobi Gedung KPK.

Sebelumnya, Hasto mengatakan sejumlah kader PDIP dan dirinya mendapat intervensi hukum. Hal ini bahkan menjadi sorotan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Megawati bahkan beberapa kali menyoroti tindakan penyidik KPK AKBP Rossa Purbo Bekti yang berlatar belakang anggota Polri. Megawati juga mengaku ingin bertemu dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dianggap telah banyak menyalahgunakan wewenang.

Seusai acara pemberian rekomendasi dukungan kepada ratusan kepala daerah untuk Pilkada Serentak 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8), Hasto Kristiyanto mengungkapkan latar belakang Megawati Soekarnoputri yang ingin bertemu dengan Kapolri.

Menurut Hasto, Presiden Kelima RI banyak mendengar informasi adanya penyalahgunaan hukum untuk kepentingan politik.

Hal ini disampaikan Hasto saat menjawab pertanyaan awak media setelah acara.

"Yang menjadi latar belakang adalah begitu banyak laporan yang masuk ke Ibu Ketua Umum tentang penyalahgunaan fungsi penegakkan hukum dan itu dipakai secara masif di dalam pemilu yang lalu. Sehingga inilah yang kemudian ibu mengingatkan bahwa pemimpin tertinggi Polri harus bertanggung jawab bagi kepentingan bangsa dan negara, bagi kepentingan merah putih; jangan dipersempit kepada kepentingan-kepentingan sepihak hanya karena ambisi kekuasaan itu. Itu yang diingatkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dan teman-teman pers juga harus berani menyuarakan kebenaran itu," kata Hasto.

Hasto mengajak semua pihak agar tidak menutup mata ketika ada penegak hukum yang seharusnya mengabdi kepada keadilan, lalu sudah bergeser hanya menjadi alat untuk melakukan tekanan-tekanan tertentu.

"Karena Ibu Mega memang dengan prinsip Satyam Eva Jayate, pada awalnya kan melakukan evaluasi, karena beliau menerima masukan dari kader-kader Partai, bagaimana dalam Pemilu Presiden yang lalu, dan ini juga dibuktikan oleh dissenting opinion dari tiga Hakim MK bahwa terjadi kecurangan abuse of power dengan menggunakan alat-alat negara, dan juga sumber daya negara," kata Hasto.

Dosen di Universitas Pertahanan RI ini mengingatkan bahwa Polri merupakan alat negara yang seharusnya netral dan menolak tekanan penguasa untuk mengintimidasi kelompok tertentu. Hasto juga tidak ingin ada upaya hukum untuk melakukan suatu perubahan-perubahan struktur di dalam partai politik, yang seharusnya berdaulat.

"Ibu Mega ketika memberikan kritik itu, itu adalah untuk kebaikan bangsa dan negara," kata Hasto.

"Dan Ibu menggelorakan semangat juang bagi kita untuk berani meluruskan hal-hal yang tidak benar di dalam praktek-praktek demokrasi kita, tidak perlu takut," jelas Hasto. (tan/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto: PDIP di Tengah Upaya Pengepungan, Tetapi Masih Banyak yang Ajak Kerja Sama


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler