DBD Rengut 1 Korban Jiwa di Banjarmasin

Rabu, 22 Februari 2012 – 14:15 WIB
BANJARMASIN – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Banjarmasin semakin memprihatinkan. Hingga bulan Februari sudah ada 12 penderita DBD.  Tragisnya, penyakin yang dibawa nyamuk Aedes aegypti itu telah merengut seorang bocah berusia 8 tahun yang tinggal di Pekauman, Banjarmasin Selatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin Diah R Praswati mengungkapkan, penyebab kematian korban karena lambannya penanganan. Anak tersebut sempat menderita panas yang sangat tinggi selama beberapa hari. Kemudian baru masuk ke Puskesmas Pekauman, karena sudah parah kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Islam Banjarmasin.  “Tapi karena sudah sangat parah nyawanya tak tertolong,” ujarnya.

Dinkes Banjarmasin pun langsung melakukan fogging pada tanggal 14 Februari lalu di sekitar rumah korban penderita DBD yang meninggal tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi jentik-jentik DBD bisa tumbuh lagi. Apalagi kawasan Pekauman merupakan salah satu kawasan endemik DBD di Banjarmasin.

“Memang kawasan tempat anak tersebut adalah kawasan endemik. Kami pun langsung mengadakan fogging di sana,” katanya. Diah menambahkan, untuk awal tahun 2012 ini memang baru ada satu kasus meninggal dunia.

Hal ini masih rendah dibandingkan dengan kasus pada tahun 2011, dengan korban dua orang meninggal dunia. Sedangkan saat KLB (kejadian luar biasa) DBD di Banjarmasin tahun 2010 lalu ada enam penderita yang meninggal.

“Kami akan terus melakukan pengawasan di tempat-tempat yang dianggap endemik. Diperkirakan masa DBD ini hingga bulan April mendatang,” ucapnya. Ia juga mengharapkan warga Banjarmasin untuk membiasakan hidup sehat dan menggalakkan 3 M, yakni menguras, membuang, dan menimbun. “Intinya biasakan hidup bersih saja. Kalau fogging itu tidak banyak membantu, hanya menahan saja,” ingatnya. (mr-115/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tangani Penderita Autis Sejak Dini

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler