DBD Rengut 3 Jiwa di HST

Rabu, 08 Februari 2012 – 11:15 WIB
BARABAI – Dinkes Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, menetapkan status Kondisi Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD). Akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini tercatat pekan pertama Februari 2012  sudah tiga korban meninggal dunia. Dan 34 kasus tercatat selama Januari lalu.
 
Kasus demam berdarah nyaris tiap tahun terjadi di HST. Jika dirunut,  tahun 2009 ditemukan 150 kasus dan 2 meninggal, beranjak tahun 2010 silam, kasus ini kembali terjadi sebanyak 75 kasus sedangkan 2 orang korban jiwa, terakhir pada tahun 2011 tadi, kasus serupa kembali terjadi,  1 meninggal sedangkan ditemukan kasus DBD sebanyak 30 orang.

Tak ada yang paling penting selain meningkatkan peran serta masyarakat dan memahami 3 M Plus; Menguras, Mengubur, Menutup, dan menghindari gigitan nyamuk. Masyarakat diminta mendukung kewaspadaan demam berdarah seperti mengenal ciri-ciri, gejala awal, gejala lanjutan, dan pemberian pertolongan agar kasus tiap tahun ini bisa diberantas sampai ke sarang-sarangnnya.

Kasus DBD pertama diketahui berasal dari Kecamatan Batu Benawa, satu orang meninggal dari Desa Layuh, kedua beralamat di Desa Kali Baru. Tim kembali mencatat korban terakhir asal Desa Jamil, Kecamatan Labuan Amas Selatan. Semua korban meninggal dunia dalam kurun Januari 2012 tadi.

Ditemui Selasa (7/2) siang, kepala Bidang Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan HST, dr Junianto mengungkapkan, merujuk data DBD perbulan pada 3 tahun terakhir (2010-2012) terlihat bahwa kasus DBD terjadi dan dimulai pada bulan September  dan terjadi penurunan pada bulan Juni.

Berdasarkan lokasi kejadian, penyakit DBD berjangkit tidak hanya terjadi di daerah perkotaan atau padat penduduk, tetapi sudah meluas ke pedesaan. Hal ini juga dipengaruhi tingkat mobilitas penduduk.

“Pemberantasan DBD sulit berhasil tanpa peran serta masyarakat. Kasus ini hampir terjadi setiap tahun,” ucap Junianto.

Menghentikan tradisi DBD di HST harus menerapkan segara cara, mulai menggalang kemitraan di bidang kesehatan bersama perguruan tinggi, media massa, organisasi dan komponen masyarakat, mendorong dan mengaktifkan upaya pemberdayaan masyarakat yang strategis dan kerja sama lintas SKPD.

Dalam surat edarannya, Bupati HST DR H Harun Nurasid meminta seluruh camat berperan aktif mewaspadai demam berdarah, setelah ditetapkan KLB DBB.
 
Harun juga memerintahkan seluruh aparatur bergerak melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan dianjurkan sekali melaksanakan kegiatan 3 M Plus terus-menerus.

”Seluruh Puskesmas wajib berkoordinasi dan bekerjasama dengan seluruh komponen setempat,” pungkasnya. (amt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Revitalisasi Rotterdam Diresmikan Pekan Depan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler