DBD Serang Rutan Purbalingga

Senin, 18 Februari 2013 – 08:27 WIB
PURBALINGGA- Serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD), beberapa hari terakhir ini semakin meluas. Tak hanya di lingkungan masyarakat umum. Rumah Tahanan (Rutan) Purbalingga juga tak luput dari serangan karena nyamuk Aedes Aegipty ini. Bahkan seorang narapidana masih menjalani rawat inap di RSUD dr Goeteng Tarunadibrata hingga, Minggu (17/2).

Dari hasil diagnosa dan pemeriksaan selama perawatan di RS, pasien narapidana Rutan Purbalingga bernama Kiswoto (35) diduga kuat terkena serangan DBD. Karena, kadar trombosit di tubuhnya menurun drastis dari kadar normal.

Direktur RS dr Goeteng Tarunadibrata Purbalingga, dr Nonot Mulyono MKes melalui Petugas Supervisi RS, Catur Desi menjelaskan, pasien masuk melalui IDG pada 14 Februari lalu dan pada 15 Februari masuk ke ruangan rawat inap. Yaitu di bangsal Lavender nomor 5. Dari hasil pemeriksaan laboratorium RS, pasien dipastikan terserang DBD.

“Jika kadar trombosit masih di bawah kadar minimal, maka masih dilakukan perawatan. Total pasien rutan itu sudah 3 hari di rawat,” jelasnya, Minggu (17/2).

Bangsal Lavender juga mencatat, beberapa hari sebelumnya juga masuk pasien narapidana bernama Sutrisno yang diduga terserang penyakit yang sama. Yaitu sempat turun trombositnya. Namun karena kondisinya sudah membaik, maka sudah diijinkan keluar dari rumah sakit.

“Kalau di bangsal lainnya saya kurang paham ada tidaknya pasien dari rutan itu,” ujar beberapa pegawai bangsal Lavender lainnya.

Pantauan Radarmas (Grup JPNN), di depan ruang rawat inap Lavender nomor 5, seorang petugas rutan Purbalingga berjaga rutin setiap 6 jam. Sedangkan pasien dirawat bersamaan dengan beberapa pasien umum lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono membenarkan pihaknya menerima laporan dari kepala Puskesmas Purbalingga. Dalam laporan itu tidak menyebutkan jumlah, namun ada warga rutan yang diduga terkena serangan DBD.

“Kami masih melakukan penyelidikan epidemiologi (PE). Jika memang memenuhi persyaratan, akan segera difogging. Persyaratan fogging antara lain, di tempat penderita ditemukan jentik- jentik nyamuk penyebab DBD itu,” paparnya.

Data yang dihimpun Radarmas dari DKK Purbalingga, sejak Januari hingga Desember 2012 terdapat 158 jiwa terjangkit virus DBD dan dua diantaranya meninggal dunia. Jumlah itu lebih banyak di bandingkan tahun 2011 yang hanya 108 jiwa. (amr/bdg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Tewas Banjir di Manado Terus Bertambah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler