DE Rantau, Karpet Merah Malaysia untuk Nomad Digital

Rabu, 14 September 2022 – 02:02 WIB
Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Annuar Musa (tengah) memberikan keterangan kepada pers usai meluncurkan DE Rantau di sela-sela World Congress On Innovation and Technology 2022 Malaysia di Penang, Selasa (13/9/2022). Foto: ANTARA/Virna P Setyorini

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Malaysia mulai menggaet nomad digital lewat program DE Rantau yang bertujuan menjadikan negara tersebut sebagai pusat bagi para pengembara digital di kawasan Asia Tenggara.

“‘DE Rantau Nomad Pass’ khusus diberikan untuk profesional yang dikenal sebagai digital nomad yang boleh datang menetap dalam jangka panjang selama 12 bulan,” kata Menteri Komunikasi dan Multimedia Annuar Musa saat meluncurkan DE Rantau di sela-sela World Congress On Innovation and Technology 2022 Malaysia di Penang, Selasa.

BACA JUGA: Ikuti Jejak Timnas Indonesia, Malaysia Punya Pemain Naturalisasi Anyar, Siapa Dia?

Ia mengatakan para pengembara digital tersebut, juga boleh menyambung masa tinggal dengan memperpanjang izin tinggal.

Mereka juga boleh membawa serta istri dan anaknya ke Malaysia.

BACA JUGA: Kena Demensia, Eks PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi dalam Kondisi Memprihatinkan

“Akhir September bisa (mulai) ajukan dan sah untuk dapat pass12 bulan, dan boleh diperpanjang,” ujar dia.

Dengan mengutip sebuah laporan dari Amerika Serikat, ia mengatakan ada 30 juta pengembara digital yang selalu bergerak di seluruh dunia. Dan sebagai pilihan destinasi di kawasan timur, termasuk di kawasan Asia Tenggara.

BACA JUGA: Pernah Dijajah Inggris, Malaysia Sampaikan Ini soal Ratu Elizabeth II

Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia (K-KOMM) melalui Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC) mengembangkan program tersebut, yang mengembangkan ekosistem yang layak untuk mendukung gaya hidup digital nomad, yang menginginkan keseimbangan antara karir dan kehidupan.

Meski menghadapi persaingan ketat dari negara jiran, menurut dia, Malaysia memiliki template yang tepat untuk menjadi focal point bagi individu yang menyebut diri mereka pengembara digital.

“Kami memiliki infrastruktur yang solid, biaya hidup yang wajar, masyarakat majemuk, populasi multi-etnis, makanan dengan berbagai selera dan banyak keuntungan lain untuk memperkuat posisi kami,” ujar dia.

Pemerintah memproyeksikan DE Rantau yang ada di bawah Malaysia Digital (MD) tersebut dapat menyumbang pendapatan untuk ekonomi Malaysia 4,8 miliar ringgit Malaysia atau sekitar Rp13,89 triliun pada 2025. Lokasi percontohan untuk tahap pertama adalah Penang, Langkawi, Kedah dan Kuala Lumpur.

Chief Executive Officer (CEO) The Malaysia Digital Economy Corporation Mahadhir Aziz mengatakan masih banyak program digitalisasi yang bisa diperkenalkan untuk program digital negara. Harapannya program DE Rantau dapat memberi manfaat menguatkan ekonomi digital Malaysia.

MDEC akan memastikan program tersebut memainkan peranan penting dalam menaikkan peran ekonomi digital, di mana program itu akan menghubungkan digital nomad dengan pengusaha-pengusaha lokal untuk membangun sebuah ekosistem yang dapat bekerja dari mana saja.

Beberapa pengusaha atau perusahaan lokal yang menjadi ekosistem program tersebut seperti Air Asia, Jetpack, HostAstay, Easy book, Tour Plus, dan Paynet. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler