Deadline Gerindra Lewat, Dipingpong PAN, Oh Pak La Nyalla..

Kamis, 21 Desember 2017 – 11:32 WIB
La Nyalla Mattalitti. Foto: Jawa Pos.Com/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Partai Gerindra mulai menyiapkan opsi menyusul terancam gagalnya La Nyalla Matalitti memenuhi syarat internal Gerindra, untuk menjadi bakal calon Gubernur Jawa Timur.

Hingga batas deadline, syarat yang dilayangkan oleh Partai Gerindra belum juga terpenuhi. Alhasil, partai besutan Prabowo Subianto itu menyiapkan tiga pilihan untuk Pilgub Jatim 2018 nanti.

BACA JUGA: Pak Prabowo Ingin Calon yang Disukai Rakyat

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jatim, Soepriyatno mengatakan, partainya menyiapkan tiga opsi antisipasi jika La Nyalla Mattaliti gagal memenuhi syarat pencalonan di pilkada Jatim.

”Opsi yang pertama, kami akan mendukung calon yang sudah ada. Apakah nanti kami mendukung Gus Ipul atau mendukung Bu Khofifah,” ungkapnya seperti dikutip dari Indopos, Kamis (21/12).

BACA JUGA: Gerindra Minta Anies-Sandi Wujudkan Janji Kampanye demi 2019

Opsi kedua, Gerindra akan mengupayakan kembali terbentuknya poros ketiga. Nama baru bakal dihadirkan. Tentunya, yang bisa diterima dengan baik oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sosial (PKS).

"Kami bisa membuat koalisi baru. Tentu kami suguhkan tokoh masyarakat Jawa Timur yang memiliki kapasitas bagus yang diharapkan masyarakat, di luar nama La Nyalla. Kan Pak Nyalla sudah kita kasih kesempatan. Kalau hingga hari ini (kemarin, Red) tidak bisa, maka surat itu dengan sedirinya tidak berlaku lagi,” ujarnya.

BACA JUGA: Zulhas Puji 3 Tahun Kinerja Jokowi di Bidang Polhukam

Selanjutnya opsi ketiga, Gerindra akan memilih absen pada Pilgub Jatim 2018. Tidak menutup kemungkinan bagi Gerindra mengambil opsi ini. ”Kemungkinan juga kami bisa abstain. Artinya, kami menghormati kiai-kiai, baik yang ada di Gus Ipul maupun para kiai yang ada di kubu Khofifah. Karena sama-sama orang NU yang maju,” imbuhnya.

Sementara La Nyala saat dikonfirmasi mengatakan, benar dirinya mendapatkan surat tugas dari DPP Partai Gerindra untuk mencari dukungan partai lain, agar pencalonannya sebagai calon Gubernur Jatim memenuhi syarat.

Di hari terakhir deadline dari Gerindra Rabu (20/12) kemarin, dia telah bertemu dengan Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan. ”Tadi siang saya sudah bertemu dan berbicara dengan Pak Zul (Ketum DPP PAN, Red),” ungkapnya.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Timur itu menceritakan pertemuannya dengan Zulkifli Hasan. Dia membeberkan, bertemu Zulkifli Hasan di antar oleh pendiri PAN, Amien Rais di ruang kerja Ketua MPR. Sedangkan, Amien Rais hanya sebentar berbicara dengan Zulkifli Hasan. ”Pak Amien mengatakan kepada Pak Zul, supaya maju dengan poros sendiri di Pilgub Jatim,” ujar La Nyalla.

Dari hasil pembicaraan yang berlangsung singkat itu, La Nyalla mengaku sangat kecewa sekali, karena dirinya merasa dipingpong oleh Ketum PAN. Alasannya, Zulkifli menyerahkan persoalan rekomendasi pilgub Jatim ke Ketua DPW PAN Jatim Masfuk. Serta mantan Ketua DPW PAN Jatim, yang sekarang Bupati Bojonegoro, Suyoto.

”Intinya, (rekomendasi Pilgub Jatim, Red) dikembalikan ke bawah. Padahal di satu sisi, dia telepon ke Pak Yoto, untuk mencalonkan gubernur. Di satu sisi, dikembalikan ke DPW,” tuturnya.

La Nyala menegaskan sudah lama dirinya sebelum melakukan pertemuan dengan Ketum PAN, sempat berkomunikasi dengan Masfuk yang saat itu mengatakan kepadanya bahwa Pilgub Jatim adalah kewenangan dari DPP PAN. ”Ini kan lucu. Sekarang sudah jelas, saya dipingpong. Kalau memang nggak mau sama saya, terus terang saja. Jangan seperti itu,” cetusnya.

Mantan Ketua Umum PSSI ini juga menceritakan, dia sempat mempertanyakan pernyataan Ketum PAN itu, yang katanya tidak ada figur lain yang berani nyagub dan melawan dua poros yang sudah ada, Gus Ipul dan Khofifah.

”Saya di sini berani menyatakan maju. Tapi kok jawabannya seperti itu. Saya menduga, ada kesengajaan yang menghambat saya untuk menjadi calon Gubernur Jawa Timur. Ini ada apa. Kita bekerja untuk rakyat Jawa Timur dan saya sudah mewakafkan diri saya untuk rakyat Jawa Timur. Loh kok ada yang ingin menghambat, ada orang ketakutan,” paparnya.

Dari hasil pertemuan yang hasilnya dinilai sangat tidak memuaskan, La Nyalla langsung melaporkan ke Amien Rais. ”Pak Amien kaget. Pak Amien Rais selaku pendiri PAN, kok enggak ditanggapi sama Ketua Umum PAN. Ini lucu dan ada yang ketakutan,” tukas La Nyala.

Dia juga mengaku, dalam beberapa minggu terakhir ini di Jakarta untuk terus bergerilya mencari dukungan dari partai lain, agar pencalonannya sebagai calon Gubernur Jatim di Pilgub Jatim 2018 dapat terpenuhi. Komunikasi dengan PAN juga terus dilakukan.

La Nyala menambahkan, seharusnya PAN bersama Gerindra harus mengajukan calon gubernur dan wakil gubernur sendiri di Jawa Timur, untuk menuju kedua partai tersebut menjadi besar. ”Kalau PAN mau besar di Jawa Timur, harus maju sendiri. Kalau PAN mau laku di Jawa Timur, harus punya gubernur sendiri,” tukasnya.

Menurutnya, Pilgub Jatim 2018 ini adalah kesempatan PAN bersama Gerindra untuk membesarkan partainya masing-masing di Jawa Timur. ”PAN punya kesempatan (mengusung paslon sendiri dengan berkoalisi bersama Gerindra, Red), kok tidak mau digunakan. Logikanya, PAN harus bergandengan dengan Gerindra. Ayo besarkan bersama-sama. Saya sebagai kader Gerindra akan membesarkan Gerindra di Jawa Timur. PAN juga punya kader sendiri (cawagub, Red), juga punya kesempatan untuk membesarkan di Jawa Timur,” tuntasnya. (aen/indopos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oposan Presiden Jokowi akan Terus Menggunakan Isu Palestina


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler