jpnn.com, JAKARTA - Debat capres kelima atau terakhir akan berlangsung Sabtu (13/4), dengan topik ekonomi dan kesejahteraan sosial. Jokowi-Ma’ruf lebih berfokus dalam pemanfaatan infrastruktur, sedangkan Prabowo-Sandiaga Uno berkomitmen menggenjot pertumbuhan ekonomi.
------------
BACA JUGA: Inilah Para Calon Panelis Debat Terakhir Capres 13 April
PEMBANGUNAN infrastruktur telah menjadi prioritas pemerintahan Joko Widodo selama lebih dari empat tahun terakhir. Jika terpilih kembali, capres petahana itu akan mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur untuk menjadikan Indonesia makin kukuh, produktif, mandiri, dan berdaya saing.
’’Bisa membuka lebih banyak lapangan kerja. Menurunkan angka kemiskinan, menekan pengangguran, dan menghapus jurang kesenjangan,’’ ujar Abdul Kadir Karding, wakil ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, seperti diberitakan Jawa Pos.
Menurut dia, selama empat tahun terakhir, pemerintahan Jokowi telah membangun banyak jalan tol, jembatan, pelabuhan, bandara, dan infrastruktur lainnya. Antarwilayah pun semakin terkoneksi. Biaya logistik semakin murah. Yang dilakukan ke depan adalah pemanfaatan infrastruktur untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat.
Ada beberapa langkah dalam pemanfaatan infrastruktur. Pertama, kata dia, mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur untuk menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru dengan pembiayaan yang kreatif dan inovatif. ’’Bisa melibatkan swasta, BUMN, dan BUMD,’’ ucapnya.
Selain itu, kata dia, akan dilakukan pengintegrasian pembangunan infrastruktur dengan pengembangan kawasan ekonomi khusus dan kawasan industri. Integrasi antara proyek infrastruktur dan kawasan ekonomi sangat penting dilakukan sehingga kawasan itu bisa berkembang.
BACA JUGA: Massa Kampanye Prabowo – Sandi Membeludak, kok Hasil Survei Selalu Kalah?
Usaha kecil dan menengah (UKM) bisa berkembang dengan dukungan akses yang mudah. Bukan hanya itu, kata politikus PKB tersebut, paslon petahana juga akan mempercepat infrastruktur digital untuk menunjang ekonomi digital. Menurut dia, ekonomi digital harus ditunjang dengan infrastruktur yang memadai.
Di kubu Prabowo-Sandi, program tentang ekonomi dan kesejahteraan sosial diarahkan sebagai koreksi atas pemerintahan saat ini. Di antaranya, stabilitas harga bahan pokok dan pengadaan lapangan kerja.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Fadli Zon, menjelaskan, sejumlah program prioritas kerja bisa langsung dilaksanakan sesaat setelah Prabowo-Sandi menerima mandat. Di antaranya, menurunkan tarif dasar listrik yang selalu dikeluhkan masyarakat. Prabowo-Sandi juga akan memastikan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
’’Kalau pertumbuhan ekonomi cuma 5 persen, presiden dan kabinetnya cukup tidur saja. Pertumbuhan tinggi harus dicapai supaya mudah mendapatkan kesejahteraan dan membuka lapangan pekerjaan,’’ ujarnya.
Sebelumnya, cawapres Sandiaga secara spesifik menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 7 persen. Sandi mengatakan, pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen menjamin kelangsungan ekonomi dan tidak masuk jebakan negara berpenghasilan menengah.
BACA JUGA: Hasil Survei: Elektabilitas Prabowo - Sandiaga 62%
Data terbaru Bank Pembangunan Asia (ADB) menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,2 persen, sedangkan target pertumbuhan ekonomi 7–8 persen.
’’Hal ini disebabkan tidak adanya reformasi struktural. Bersama Prabowo-Sandi saya yakin (bisa). Karena Pak Prabowo orangnya sangat tegas dan berani akan mengadakan pemerintahan yang kuat,’’ ujarnya. (lum/bay/c19/fat)
Redaktur : Tim Redaksi