jpnn.com, BANDUNG - Calon Wakil Wali Kota Bandung Dhani Wirianata menyebutkan Presiden Prabowo Subianto bakal membantu mewujudkan program-program yang diusungnya jika kelak menang dalam Pilwalkot Bandung.
Hal itu disampaikan Dhani Wirianata yang didampingi calon Wali Kota (cawalkot) Bandung Haru Suandharu seusai debat publik terakhir Pilwalkot Bandung di Trans Luxury Hotel, Selasa (19/11/2024) malam.
BACA JUGA: Jokowi dan Prabowo Dukung Paslon Pilwakot Kupang Christian Widodo dan Serena
Dhani mengaku sudah berkomunikasi dengan presiden terkait rencana program kerjanya bersama Haru Suandharu jika terpilih memimpin Kota Bandung. Sebagai mantan asisten pribadi Prabowo, bukan hal sulit bagi dia.
Presiden Prabowo, kata Haru, sudah menyetujui dan siap membantu mewujudkan programnya, salah satunya penyediaan air bersih,
BACA JUGA: Survei IDM: Tri Adhianto-Harris Bobihoe Diprediksi Menang di Pilwakot Bekasi
“Sementara karena beliau sedang disibukkan mengenai kegiatan kepemimpinan di luar negeri, kemarin saya menyampaikan untuk sarana air bersih, karena kebutuhannya sudah sangat mendesak di beberapa kecamatan,” kata Dhani, dikutip Rabu (20/11).
Menurutnya, kebutuhan air bersih di wilayah padat penduduk sangat mendesak, seperti di Babakan Ciparay, Cicendo, dan Andir.
BACA JUGA: Pilwakot Palembang: Fitri-Nandriani Tawarkan Program Berobat Gratis Cukup Pakai KTP
“Ada rumah ibadah yang tidak ada airnya. Jadi bayangkan, warga Kota Bandung mau salat, mau ibadah di masjid (tapi) tidak ada airnya,” ujarnya.
Maka dari itu, Dhani langsung menyampaikan keluhan masyarakat kepada orang nomor satu di Indonesia itu. Harapannya, solusi bisa langsung dirasakan warga Bandung.
Kemudian, Dhani menambahkan, Prabowo juga meminta agar akses masyarakat ke fasilitas kesehatan bisa dipermudah. Masyarakat tidak lagi dibuat repot dengan sistem birokrasi yang sudah jadi ciri khas Indonesia.
“Masalah kesehatan, Pemkot Bandung tinggal menyiapkan instrumen-instrumen dan fasilitas kesehatan karena sudah dianggarkan program untuk cek kesehatan gratis,” ujarnya.
Tidak boleh lagi ada masyarakat yang ditolak berobat karena nomor antrean puskesmas yang sudah habis.
“Kami ingin memenuhi kebutuhan puskesmas-puskesmas yang masih kosong, terutama di kecamatan-kecamatan yang masih kosong. Kemudian, kami harus pastikan bahwa puskesmas jam operasionalnya harus baik. Jadi jangan jam 9 pagi sudah tidak mau (melayani),” tandasnya. (mcr27/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina