jpnn.com, BANDA ACEH - Bencana banjir yang merendam permukiman warga di delapan wilayah kecamatan di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, berdampak pada 17.628 warga.
"Kondisi terakhir, debit air belum surut," kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas sebagaimana dikutip dalam keterangan pers Pusat Data dan Informasi BPBA di Banda Aceh, Minggu.
BACA JUGA: Rumah Terendam Banjir, Ratusan Keluarga di Aceh Mengungsi
Banjir mulai melanda bagian wilayah Pidie Jaya pada Jumat (20/1) dan saat ini banjir masih melanda desa-desa di delapan kecamatan di kabupaten itu.
Menurut BPBA, banjir melanda 21 gampong (desa) di Kecamatan Ulim, tujuh gampong di Kecamatan Pante Raja, 12 gampong di Kecamatan Bandar Dua, 10 gampong di Kecamatan Meurah Dua, 11 gampong di Kecamatan Meureudu, serta masing-masing tiga gampong di Kecamatan Bandar Baru, Trienggadeng, dan Jangka Buya.
BACA JUGA: Banjir, Longsor, dan Jembatan Rusak Terjadi di Garut
Ilyas mengatakan bahwa hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air sungai seperti Krueng Meureudu, Krueng Beuracan, Krueng Ulim, dan Krueng Putu meluap dan membanjiri permukiman penduduk di wilayah tersebut.
"Sehingga menggenangi rumah warga serta badan jalan dan lahan pertanian masyarakat," katanya.
BACA JUGA: Mencegah Banjir, Heru Budi Bakal Bangun Sheet Pile 1.400 Meter di Kembangan Jakbar
Data sementara BPBA menunjukkan, banjir telah menyebabkan 4.157 rumah warga tergenang dan berdampak pada 6.776 keluarga yang terdiri atas 17.628 jiwa.
"Titik pengungsian di Kecamatan Bandar Dua terdapat di kantor keuchik (kepala desa) Gampong Blang Dalam dan Gampong Babah Krueng, selebihnya masih dalam pendataan dan pemantauan," kata Ilyas.
BPBD Pidie Jaya sudah mengerahkan petugas untuk mendata dampak banjir serta membantu warga yang terdampak banjir, termasuk menyiapkan bantuan bagi warga yang membutuhkan.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean