BACA JUGA: Striker Pertama Peraih Guldbollen
Kesempatan ini merupakan awal dari masa evaluasi, apakah dia bakal diterima sebagai pembalap Tim Honda 2009 atau tidak.Pada hari pertama uji coba yang berlangsung sampai hari ini itu, Senna harus bergantian dengan "pesaing," yaitu Lucas di Grassi
BACA JUGA: Samba Asli Lawan Samba Eropa
Tujuannya masih untuk adaptasi dengan mobil RA108, belum untuk mengejar performa.Usai debut tersebut, Senna mengakui bahwa yang terpenting adalah untuk membuatnya nyaman dulu naik mobil F1
BACA JUGA: Roberto Mancini, Pelatih Terbaik Italia Musim 2007/2008
Karena itu pula, Honda masih menurunkan mobil RA108 versi standar, tanpa menjajal komponen yang "aneh-aneh.""Mobil (F1) jauh di atas mobil GP2 (yang dikendarai Senna tahun ini, Red)Perpindahan giginya lebih baik, mesinnya jauh lebih baik, begitu pula aerodinamikanya," tutur Senna seperti dilansir Autosport"Tim meminta saya untuk menjalani program khususSaya pun jadi makin nyamanButuh kerja keras, tapi rasanya spesial," lanjutnya.
Program pertama yang harus dijalani, ungkap Senna, adalah membiasakan diri dengan berbagai fitur elektronik mobilSetelah itu baru memahami aerodinamika mobil dan ban slick (polos)"Ada begitu banyak tombol di mobil ini yang harus saya pahami," ujarnya.
Di akhir uji coba, Senna hanya mampu mencatat waktu terbaik ke-15 dari total 17 pembalap yang turun ke lintasanDia juga sempat membuat satu atau dua kesalahan kecil
Sisi positifnya, dia masih lebih cepat dari Lucas di GrassiMeski demikian, Senna tak mau bersenang duluSebab, dia dan Di Grassi sama-sama belum melaju dengan setelan optimalSoal ban misalnyaMereka belum diberi ban segarMasih pakai ban lamaMengenai tempat duduk pun keduanya belum sepenuhnya nyamanMasih harus disesuaikan agar posisi mengemudi benar-benar optimal.
Senna baru akan mendapat kesempatan tampil habis-habisan hari ini, hari terakhir uji coba BarcelonaSesuai rencana, Di Grassi memang turun duluan selama seharian kemarinSetelah itu hasilnya dibandingkan dengan latihan Senna hari ini.
Senna berharap mampu tampil maksimal, memberikannya kursi balap bersama Honda untuk 2009 nantiDari situ, pembalap 24 tahun itu berharap bisa punya karir yang lancar di kelas tertinggi tersebut.
Satu hal yang Senna tekankan, dia tidak ingin terlalu dibanding-bandingkan dengan sang paman yang pernah menjadi juara dunia tiga kali (semua ketika bersama McLaren-Honda)"Ini karir saya sendiriSaya melakukan pekerjaan untuk diri sendiri, tidak diharapkan untuk menjadi seorang AyrtonSaya Bruno, dan ini karir saya," tandasnya.
Sementara itu, meski tidak mendapat sorotan sebesar Senna, Di Grassi juga mengungkapkan harapan untuk membalap bersama Honda tahun depanDan seandainya gagal, Di Grassi mengaku tetap merasa bangga"Saya bangga karena ada begitu banyak pembalap Brazil berebut kursi (F1)," ucapnya.
Pada musim GP2 2008 lalu, Di Grassi finis ketiga di belakang SennaPembalap senior Italia, Giorgio Pantano, tampil sebagai jawara(aza)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSIS Tembus 24 Besar
Redaktur : Tim Redaksi