Decluttering, Cara Sederhana Menyelamatkan Bumi dan Berbuat Kebaikan untuk Sesama

Sabtu, 28 Oktober 2023 – 18:52 WIB
Kegiatan decluttering di rumah. Foto: Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Saat ini isu perubahan iklim atau climate change menjadi sorotan di Indonesia maupun di dunia internasional. Isu ini bukan hanya wajib diselesaikan oleh pemerintah saja tetapi juga semua masyarakat sebagai bagian dari penghuni bumi.

Melindungi bumi bisa dilakukan mulai dari hal-hal kecil dan sederhana yang dijadikan kebiasaan dalam kehidupan kita sehari-hari.

BACA JUGA: KLHK Akui Sampah Galon Sekali Pakai Jadi Persoalan di Masyarakat, Minta Produsen Bertanggung Jawab

Salah satu hal sederhana yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengurangi sampah rumah tangga yang belum tentu bisa terurai dengan baik bila dibuang ke tempat pembuangan akhir

Bagaimana caranya? Kamu bisa melakukan kegiatan decluttering di rumah. Decluttering adalah upaya untuk menyingkirkan barang-barang tidak terpakai tetapi sebenarnya masih bisa layak pakai.

BACA JUGA: Anies Paparkan Konsep Peningkatan Pendapatan hingga Penanganan Sampah kepada Anak Muda Yogya

Hal ini tidak berarti membuang seluruh barang yang terlihat berantakan di rumah melainkan menyortir dan memilah barang agar ruangan pun tampak lebih rapi serta teratur.

Kegiatan decluttering ini sangat penting dilakukan agar kita bisa terhindar dari penumpukan barang-barang yang tak digunakan lagi di rumah.

BACA JUGA: Profesor Kosuke Mizuno Sarankan Pemerintah Perbanyak Peraturan Terkait Penanganan Sampah

 Kamu bisa memulai dengan menerapkan pemisahan barang sudah tak terpakai lebih dari tiga bulan.

Di antaranya baju-baju yang sudah tak muat, majalah, koran, buku yang dirasa tak ingin dibaca lagi, sepatu, sandal, dan perlengkapan rumah tangga lainnya. 

Semua barang yang kamu pisahkan dan masih sangat layak pakai tak perlu dibuang ke TPA melainkan bisa disumbangkan.

Saat ini ada banyak komunitas yang menerima barang-barang sumbangan layak pakai dan akan didistribusikan kepada warga kurang mampu maupun korban bencana.

Beberapa komunitas bahkan menawarkan antar jemput barang-barang yang dibuang ini secara gratis asalkan si pemberi sudah mengepaknya dengan baik dan siap dijemput.

Bagi kamu, barang yang diberikan mungkin sudah tidak berguna lagi tetapi di luar sana masih banyak masyarakat kecil yang dengan bahagia menerima sumbangan hasil decluttering tersebut.

Cara lain dalam melakukan decluttering adalah dengan menerapkan prinsip FIFO (first in, first out). Setiap kali kamu membeli atau membawa barang baru, maka harus ada satu barang juga yang keluarkan dari rumah.

Selain bisa menyumbangkan  barang-barang tak terpakai itu, kamu juga bisa mendapatkan nilai ekonomis dengan menukarkannya ke bank sampah terdekat atau menjual yang masih layak pakai itu di market place.

Coba di waktu senggangmu, buatlah daftar barang-barang yang bisa masuk dalam deretan kegiatan decluttering. Sebulan sekali, periksa daftar tersebut, apakah kamu sudah berhasil mengurangi banyak barang yang bertumpuk dan terbengkalai?

Oh ya, decluttering ini sekaligus bisa membantu kamu mengurangi kebiasaan belanja impulsif. Hobi berbelanja yang berlebihan hanya membuatmu senang di awal tetapi pada akhirnya justru menumpuk yang bisa menjadi sampah di kemudian hari.

Bayangkan, kamu melakukan berbagai hal positif dalam satu waktu mulai dari berbagi untuk sesama, menjaga lingkungan, sekaligus menjaga kesehatan mental lewat kegiatan decluttering ini.

Bagi kamu yang hobi berbelanja dan menumpuk barang, dijamin akan merasakan kepuasan batin tersendiri setelah bisa mengendalikan nafsu belanja dan memilah barang yang tak terpakai.

 Yuk, mulai dengan kebiasaan-kebiasaan kecil ini agar hidup kamu makin teratur sekaligus membantu mencegah perubahan iklim.

Ajak orang-orang terdekat untuk kebiasaan baik yang sama dan membawa manfaat untuk bumi kita tercinta. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler