Dede Yusuf Heran, Kok Jokowi Bilang Tak Ada PHK

Kamis, 08 Oktober 2015 – 16:25 WIB
Ketua Komisi IX DPR, Dede Yusuf. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi IX DPR, Dede Yusuf heran dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut tidak menemukan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia, bersamaan dengan lesunya perekonomian nasional saat ini. 

Presiden yakin dengan pernyataannya karena sudah bertanya ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Perkataan Presiden Jokowi tentang tidak adanya PHK di Indonesia saat ini sungguh mengherankan, karena berdasarkan data Kemenaker jelas-jelas hampir 45.000 pekerja mengalami PHK," kata Dede di gedung DPR Jakarta, Kamis (8/10).

BACA JUGA: Australia Siap Dukung Program Swasembada Sapi di Indonesia, Jika...

Politikus Partai Demokrat itu bahkan menyebutkan, berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan ada ratusan ribu pekerja mencairkan Jaminan Hari Tua (JHT) yang bisa dijadikan indikasi terjadinya PHK. Karena itu, Dede mempertanyakan apa dasar Presiden Jokowi berkata demikian.

"Saya khawatir presiden tidak mendapatkan laporan yang benar dari para pembantunya terkait jumlah PHK, jangan sampai laporan yang diberikan hanya sekadar ABS (asal bapak senang)," sindirnya. 

BACA JUGA: Masinton Bantah Curi Dokumen soal Pelindo II

Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat itu berharap Presiden Jokowi mendapat informasi yang akurat agar dapat melihat realita kondisi pekerja secara obyektif. Karena sangat memprihatinkan apabila yang disampaikan seorang presiden tidak sesuai dengan kenyataan yang ada sehingga menyebabkan kesimpangsiuran informasi.

"Mari kita saling bergandeng tangan membenahi kondisi yang ada, seluruh elemen bangsa baik pemerintah, kalangan usaha, pekerja dan masyarakat harus bersatu meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi," pungkas anak buah mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono itu. (fat/jpnn)

BACA JUGA: Perjalanan Jokowi ke Daerah Berasap, Tergantung Ini...

BACA ARTIKEL LAINNYA... IPW: Kejaksaan Lamban Serahkan Kasus BW dan Samad


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler