Dedi: Anies Baswedan Gubernur Labil, Hanya Bisa Retorika

Selasa, 17 Desember 2019 – 16:53 WIB
Anies Baswedan di atas panggung acara Reuni 212. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai kepala daerah yang labil. Hal itu menyusul pencabutan penghargaan kepada diskotek Colloseum 1001.

Menurut Dedi, Anies tidak cekatan melihat kondisi usaha yang berada di wilayahnya. Terlebih diskotek tersebut disinyalir Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI sebagai tempat penyebaran narkoba.

BACA JUGA: Kadis Pariwisata DKI Bubuhkan Tanda Tangan Anies Baswedan di Anugerah untuk Colosseum

"Anies hanya lebih baik dalam kata-kata, tidak lebih baik dalam prestasi. Memang sangat disayangkan penghargaan pada tempat hiburan malam yang notabene bertentangan lebih banyak dengan kultur masyarakat Jakarta," kata Dedi kepada JPNN.com, Selasa (17/12).

Dedi juga menganggap Anies tidak bisa mengelola Jakarta seorang diri.

BACA JUGA: Kebanjiran Kritik, Anies Baswedan Cabut Penghargaan untuk Diskotek Colosseum 1001

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political ini, Anies selalu mengambil kebijakan yang berseberangan dengan janji kampanye serta visi-misinya.

"Bisa lihat catatan kinerja Anies yang lebih banyak hasilkan polemik, itu penanda jika cara kepemimpinan Anies tidak tertata dengan baik," tegas dia. (tan/jpnn)

BACA JUGA: 4 Poin Pernyataan Sikap FPI Kecam Anies Baswedan

Libur Nataru, Truk Dilarang Melintas :


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler