jpnn.com - JPNN.com - Dua hari mengikuti latihan bersama Persib Bandung, Dedi Kusnandar tidak merasakan perbedaan yang berarti.
Maklum saja, perbedaan pola latihan tidak beda jauh dengan klub sebelumnya Sabah FA.
BACA JUGA: Haji Umuh: Zulham Dicoret karena Ulahnya Sendiri
Selain itu, Dedi mengaku sudah mengenal gaya permainan Atep CS. Pasalnya, sebelum menjadi bagian tim kasta kedua Malaysia itu, Dedi adalah seorang penggawa Persib.
"Kalau perbedaan signifikan tidak ada. Lagian saya juga sudah mengenal karakter rekan-rekan disini, jadi engga terlalu canggung seperti pas awal datang pada musim sebelumnya," ucap pemain yang akrab disapa Dado ini saat ditemui di Mess Persib, Rabu, (4/1).
BACA JUGA: Laga Persahabatan Persib Vs Persipura Dipastikan Batal
Satu tahun berada di negeri orang, rasa sebagai pemain asing ingin tetap dirasakannya meskipun membela tim kampung halamannya.
Pemain asal Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini merasa tekanan sebagai pemain asing berdampak positif buat dirinya.
BACA JUGA: Tiga Asing Dua Lokal Belum Datang
Saat di Sabah, dia dituntut bisa memberikan yang terbaik dibandingkan pemain lokal Malaysia.
Tidak hanya harus tampil selalu baik, saat itu Dedi dituntut bisa mencetak gol untuk Sabah. Tekanan dari suporter dan manajemen membuatnya bekerja lebih keras untuk timnya.
"Saya mikirnya bukan jadi beban, saya jadikan motivasi saja, apalagi tim Persib setiap tahun targetnya juara, itu bukan menjadi beban malah Dado lebih semangat," tuturnya.
Kembali membela tim kampung halaman tentunya membuat keluarga dan orang tersayang bangga. Dan tentunya orang tua selalu bangga asalkan berprestasi.
"Pada prinsipnya orang tua Dado mau main dimana pun selalu mensuport. Asalkan Dado bisa berprestasi," pungkasnya. (pra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Bobotoh Sambut Penggawa Persib
Redaktur & Reporter : Adil