Dedi Mulyadi Merasa Sudah Berjodoh dengan Deddy Mizwar

Jumat, 29 Desember 2017 – 08:29 WIB
Dedi Mulyadi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi menilai, dirinya memang sudah berjodoh dengan Deddy Mizwar (Demiz), sehingga pas jika berpasangan menghadapi Pilgub Jabar 2018.

Apalagi, selama ini banyak kesamaan pandangan antara dia dan Demiz. Karena itu, chemistry keduanya mudah terbangun. "Pak Demiz, merupakan jodoh buat saya," ungkap Dedi Mulyadi, Kamis (28/12).

BACA JUGA: Deddy Mizwar Mengaku Sudah Deal dengan Dedi Mulyadi

Demul menuturkan, secara pribadi banyak kesamaan antara ia dan Demiz. Terutama, dari sisi prinsip serta ketegaran. Yaitu, sampai saat ini Demiz tetap tegar meskipun dirinya tidak lagi diusung oleh PKS.

Padahal, dulunya PKS sudah mendeklarasikan mendukung 'Jendral Naga Bonar' tersebut. Tetapi, di pertengahan jalan, PKS justru mengusung pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu.

BACA JUGA: PD Koalisi dengan Golkar, Usung Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi

Kendati demikian, lanjutnya, Demiz tetap tegar. Serta tetap mengalir seperti air. Kondisi itu, hampir sama seperti yang dialami oleh Dirinya, yakni ssaat Golkar di bawah pimpinan Setya Novanto, rekomendasi partai itu justru jatuh pada Walikota Bandung, Ridwan Kamil.

Sejatinya, ia tetap bertahan di partai tersebut. Bahkan, menjadi inisiator terjadinya munaslub di tubuh Golkar pascapenahanan Setya Novanto oleh KPK.

BACA JUGA: Usung Ridwan Emil Jadi Opsi Paling Realistis bagi PDIP

Setelah ada kepengurusan baru di DPP Golkar, masih menurut Demul, akhirnya rekomendasi calon gubernur Jabar dari partai berlambang pohon beringin ini jatuh ketanyannya.

Partai ini kemudian berkoalisi dengan Partai Demokrat. Kemudian, koalisi kedua partai ini mengusung Demul dan Demiz.

"Kami juga punya kesamaan mengenai tata kelola lingkungan. Selain itu, kami bisa mewakili kultur Betawi (Pak Demiz, red) dan Sunda," tuturnya.

Terkait dengan posisi, Demul mengaku, sampai saat ini tidak berbicara mengenai itu. Sebab, jika membahas posisi berarti orientasinya mengenai kekuasaan.

Untuk itu, mengenai posisi calon gubernur dan calon wakil gubernur ini akan dibicarakan di internal partai koalisi. Adapun untuk deklarasi akan dilakukan pada awal Januari 2018 mendatang.

Dia menambahkan, baik dirinya dan Demiz serta partai pengusungnya sudah mengagendakan untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat pada 9 Januari 2018.

“Kami masih terbuka dan berkomunikasi dengan semua partai. Sehabis shalat shubuh tadi saya juga komunikasi dengan PKB Jawa Barat,” akunya, seperti diberitakan Indopos (Jawa Pos Group).

Meski telah memiliki jumlah kursi yang cukup untuk mendaftar ke KPU Jawa Barat, Demul menuturkan, masih terus membangun konsolidasi.

Golkar diketahui memiliki 17 kursi di DPRD Jawa Barat, sementara Partai Demokrat memiliki 12 kursi.

“Kami tetap terbuka, kan, semuanya kawan. Tentu saja kami ingin berbuat yang terbaik untuk Jawa Barat,” tuntasnya. (aen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tinggalkan Deddy Mizwar, PAN Merasa Biasa Saja


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler