APBN Australia saat ini berada dalam posisi defisit sebesar 37,4 miliar dollar (lebih dari Rp 370 triliun), ditandai turunnya harga komoditas dan rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi.
Dalam laporan ekonomi dan keuangan pertengahan tahun (MYEFO) yang diumumkan Selasa (15/12/2015) disebutkan terjadinya defisit anggaran sebesar 2,3 miliar dollar sejak APBN 2015/2016 diumumkan bulan Mei lalu.
BACA JUGA: Pasien Kanker Ini Ubah Kemoterapi Jadi Foto yang Menghibur
Pemerintah juga mengakui defisit akan lebih besar yaitu 23,8 miliar dollar dalam tiga tahun sesudah APBN tahun depan dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya.
Disebutkan pula bahwa pemerintah telah menganggarkan tambahan belanja 3,5 miliar dollar sejak APBN disampaikan Mei lalu. Tambahan belanja ini termasuk 1,1 miliar dollar untuk paket inovasi, 909 juta dollar untuk permukiman 12 ribu pengungsi Suriah di Australia, 1,1 miliar dollar untuk jalan serta 621 juta dollar untuk subsidi obat-obatan.
BACA JUGA: Dokter Australia Desak Tinju Dilarang Dipertandingkan di Eve
Pemerintah menyatakan akan menghentikan para penerima tunjangan yang tidak seharusnya, dan hal ini akan menghemat anggaran 704 juta dollar dalam tiga tahun ke depan.
Selain itu, juga akan memperketat penggantian biaya patologi, foto diagnosa dan MRI yang diperkirakan akan menghemat 639 juta dollar.
BACA JUGA: Siswa SD Dilibatkan Bantu Anak Pengungsi Beradaptasi di Sekolah Baru
Selain itu, sejumlah proyek kesehatan akan dipotong anggarannya sebesar 595 juta dollar dalam empat tahun.
Dikatakan, pemerintah juga akan memotong anggaran panti jompo sebesar 472 juta dollar dalam tiga tahun.
MYEFO juga menurunakn perkiraan pertumbuhan ekonomi dari 2,75 persen menjadi 2,5 persen.
Koreksi pertumbuhan ekonomi ini menurut pemerintah lebih realistis mengingat melemahnya perekonomian dunia serta jatuhnya harga komoditas yang menyebabkan hilangnya pendapatan Australia sebesar 34 miliar dollar.
APBN Mei lalu mematok harga bijih besi sebesar 48 dollar perton namun kini dikoreksi menjadi hanya 39 dollar perton.
Tingkat pengangguran juga mengalami kenaikan tipis dan bertahan pada tingkat 6 persen sepanjang tahun.
Target Pemerintahan Koalisi yang kini dipimpin PM Malcolm Turnbull untuk memulihkan APBN ke posisi positif pada tahun 2019/2020, dimundurkan setahun lebih lama.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perusahaan Australia Buka Pengolahan Daging Sapi di Sulsel