jpnn.com, JAKARTA - Peneliti BRIN Wasisto Rahardjo Jati mendukung partai politik deklarasi sejak dini. Menurut dia, langkah tersebut berdampak positif bagi parpol serta masyarakat.
“Deklarasi dini secara positif berdampak pada penguatan soliditas dan solidaritas internal. Dimana semakin awal suatu partai deklarasi, maka semakin percaya diri dan optimis para kadernya untuk berkompetisi,” jelas Wasisto saat dihubungi, Rabu (3/8).
BACA JUGA: Guru Besar Unair Nilai Erick Thohir Layak Jadi Capres KIB
Seperti diketahui, Gerindra dan PKB berencana menggelar deklarasi koalisi untuk Pemilu 2024.pada 13 Agustus mendatang.
Wasis menilai, deklarasi dini juga bagian dari alat gertak politik. Khususnya untuk kompetitor lainnya yang masih belum punya pasangan kandidat definitif.
BACA JUGA: Kinerja Anies Baswedan di DKI Jakarta jadi Modal Maju Capres 2024
Sementara untuk dampak buruknya dari deklarasi sejak dini ini, Wasis menilai, tergantung pada kualitas dan kandidat yang akan diusung nantinya.
“Dampak negatif dari deklarasi dini adalah rentannya sosok tersebut menjadi sasaran perundungan di ruang publik terlebih soal rekam jejak politiknya. Potensi ‘kampanye hitam’ ini yang masih menjadi momok dalam nominasi di Indonesia,” jelas Wasisto.
BACA JUGA: Ternyata Ini Alasan Netizen Dukung Ganjar Pranowo jadi Capres 2024
Wasis juga menyarankan, para parpol koalisi segera melakukan deklarasi capres dan cawapres. Termasuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan PDIP.
“Baik PDIP maupun KIB, sebaiknya punya sikap politik tersendiri untuk soal nominasi dan deklarasi pasangan kandidat,” terang dia.
Pada dasarnya, jelas dia, deklarasi dini penting dilakukan untuk mengangkat calon populer. “Itu adalah upaya untuk menaikkan potensi elektabilitas partai/koalisi yang bersangkutan,” tutup dia. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif