jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan delegasi bisnis Kanada yang tergabung dalam Business Council of Canada (BCC) di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Selasa (3/12).
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Misi Dagang Kanada atau Team Canada Trade Mission (TCTM) ke Indonesia yang telah berlangsung sejak 2 Desember 2024.
BACA JUGA: Airlangga & Delegasi Canada-ASEAN CABC Sepakat Perkuat Kerja Sama Ekonomi
Delegasi BCC dipimpin Goldy Hyder selaku Ketua (Presiden) BCC dan didampingi beberapa perwakilan perusahaan Kanada di bidang energi bersih, penerbangan, serta asuransi.
BACA JUGA: Menko Airlangga dan Menteri Mary Ng Gelar Pertemuan Bilateral, Apa Saja yang Dibahas?
Goldy Hyder menyampaikan Kanada merupakan mitra yang strategis untuk berbisnis di kawasan Amerika Utara.
Kanada menawarkan area kerja sama dalam peningkatkan standar lingkungan, sosial, dan pemerintahan (ESG), pengembangan infrastruktur, dana pensiun, mineral kritis, hingga pertanian melalui jalinan hubungan business-to-business dengan Kanada.
BACA JUGA: Menko Airlangga Dukung Penguatan Kerja Sama Ekonomi RI-Kanada di Berbagai Sektor Prioritas
Kolaborasi antara Indonesia dan Kanada menjadi salah satu kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen.
Keseriusan Kanada dalam memperkuat hubungan dengan Indonesia tercermin melalui penempatan Utusan Dagang Kanada untuk Kawasan Indo-Pasifik (Canadian Indo-Pacific Trade Representative) yang akan bermarkas di Jakarta.
"Kanada siap mendukung Indonesia dalam mencapai target pertumbuhan ekonominya, dengan memperkuat hubungan bilateral yang saling menguntungkan, khususnya di sektor energi dan teknologi," ungkap Goldy Hyder dalam keterangannya yang diterima, Rabu (4/12).
Tanggapan tersebut disambut baik Menko Airlangga dengan menyoroti transisi energi bersih Indonesia dengan komitmen untuk menyediakan pasokan listrik yang andal dan bersih melalui pengembangan energi nuklir, termasuk proyek Small Modular Reactors (SMR) dan CCUS (Carbon Capture, Utilization, and Storage).
"Kerja sama ini akan membantu Indonesia dalam transisi energi bersih, serta memastikan harga listrik yang terjangkau dan adil," ujar Menko Airlangga.
Sebagai salah satu negara terdepan dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), Kanada mengajak Indonesia untuk memulai kolaborasi di bidang ini.
Saat ini terdapat tiga pusat riset AI yang terletak di Montreal, Toronto, dan Edmonton.
Mengingat pengembangan dan pemanfaatan AI membutuhkan energi yang besar, Kanada dapat memberikan dukungan terintegrasi di sektor tersebut.
Dalam sektor jasa keuangan, Pemerintah Indonesia menyampaikan potensi pengembangan industri dana pensiun dan menawarkan kesempatan bagi investor Kanada untuk mengoptimalkan Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia yang telah terbentuk, yaitu Danantara.
Perwakilan Bisnis Kanada juga mengucapkan selamat atas terselesaikannya perundingan perjanjian Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA), yang diyakini akan menciptakan jembatan bagi pertumbuhan bisnis yang lebih luas dan inovatif, termasuk dalam sektor energi, teknologi, dan infrastruktur.
Menko Airlangga menambahkan Indonesia menantikan manfaat nyata dari hasil perundingan ICA CEPA.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Duta Besat RI untuk Kanada, dan Plt. Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi