Delegasi Festival Film Bulanan Berpartisipasi di Ajang Festival Film Cannes

Senin, 05 Juni 2023 – 21:28 WIB
Delegasi Festival Film Bulanan ikut berpartisipasi di ajang bergengsi Festival Film Cannes, Prancis. Foto: Ist.

jpnn.com - JAKARTA - Delegasi Festival Film Bulanan mempresentasikan karya anak bangsa di ajang bergengsi Marché du Film Festival de Cannes, Prancis atau Festival Film Cannes, Prancis.

Delegasi Festival Film Bulanan diwakili enam sineas pemenang Festival Film Bulanan 2022. Mereka didampingi Direktur Musik, Film dan Animasi, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Mohammad Amin.

BACA JUGA: Survei Indikator: Elektabilitas Kang Emil Tertinggi sebagai Cawapres

Kemudian, Creative dan Film Producer yang juga Festival Film Bulanan Founder Abdul Manaf.

Di ajang Festival Film Cannes yang berlangsung 16-24 Mei ini, mereka mempresentasikan karya dengan membuka booth Festival Film Bulanan pada Cannes Film Market.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Ajak Sineas Muda Tunjukkan Kekhasan Daerah dalam FFB

Kemenparekraf mengirimkan para delegasi, khususnya para pemenang Festival Film Bulanan 2022, karena memahami Indonesia memiliki potensi local story yang kuat dan unik.

"Kemenparekraf berharap enam sineas pemenang Festival Film Bulanan ini akan menciptakan bola salju yang makin hari makin besar dan menggelinding terus."

BACA JUGA: Sandiuno Fans Club Adakan Bazar Sembako Murah Untuk Warga Kabupaten Bogor

"Agar industri film dalam negeri terus bisa berkembang dan menciptakan ekosistem untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja”, ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangannya, Senin (5/6).

Sandi meyakini Indonesia memiliki kekayaan cerita yang unik dan autentik, berasal dari sineas lokal potensial.

“Saya yakin Indonesia punya kekuatan, kekayaan cerita yang unik dan autentik dari sineas lokal yang potensial."

"Oleh karena itu, mari ambil kesempatan ini, mari tumbuh dan belajar bersama, mahakarya akan selalu menemukan jalannya. Tetap semangat membuka peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya,” ucapnya.

Sementara itu, Mohammad Amin menyampaikan dampak positif dari langkah Indonesia membuka booth Festival Film Bulanan selama di Festival Cannes.

"Belasan tahun Indonesia tidak mempunyai booth di Festival Cannes. Tahun ini baru buka booth lagi, booth Festival Film Bulanan, ternyata hal ini memiliki dampak positif," ucapnya.

Amin menambahkan, booth Festival Film Bulanan menjadi tempat orang-orang mencari tahu potensi Indonesia.

“Banyak orang bertanya dan mengobrol untuk mencari tahu potensi Indonesia, sehingga banyak yang mampir. Tentu saja hal ini sangat menggembirakan,” katanya.

Total pengunjung yang menyambangi booth Festival Film Bulanan selama 8 hari berkisar 100 orang dan mereka memberikan respons positif.

“Dari yang hadir di booth Festival Film Bulanan memberikan respons yang baik atas keunikan cerita dan kualitas dari film yang sudah dikolaborasikan."

"Mudah-mudahan dari pertemuan dengan banyak tim seperti dari India, Malaysia, kemungkinan pengembangan co-production dan co-distribution film produk ekonomi kreatif bersama,” katanya.

Dampak positif dari berkunjung ke Festival Cannes juga dirasakan oleh para pemenang Festival Film Bulanan.

Riandhani Yudha Pamungkas, Sutradara film Maramba menuturkan kunjungan ke Cannes menjadi pelajaran berharga untuk menghasilkan karya yang lebih baik ke depannya.

“Kami berterima kasih kepada Kemenparekraf, karena sudah memfasilitasi kami untuk bisa berada di Cannes, menikmati euforia, dan segala sesuatunya yang bisa berdampak baik untuk kami ke depan."

"Dengan adanya hal ini, kami filmmaker, khususnya kami yang berasal dari daerah akhirnya bisa merasakan pengalaman yang luar biasa, yang belum pernah didapatkan selama di Indonesia, khususnya tentang film-film yang terdistribusi dengan baik di Cannes," katanya.

Salah seorang pemenang Festival Film Bulanan 2022 dengan kategori Film Terbaik, Wahyu Utami juga menyatakan hal senada.

"Rasanya masih seperti mimpi di siang bolong, bisa merasakan datang ke salah satu festival film terbesar di dunia."

"Sebuah pengalaman yang sangat berharga, melihat berbagai macam film dan mengikuti berbagai panel diskusi. Ini sangat memperkaya wacana dan menambah referensi."

"Saya jadi terinspirasi untuk terus berkarya dan sebagai pengajar saya ingin membagikan pengalaman ini kepada mahasiswa,” kata Wahyu Utami. (gir/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Tekun sebagai Kolektor, Rumah Kreatifnya Kantongi Rekor MURI


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler