Delegasi Masyarakat Sipil Indonesia Minta Perang Rusia Ukraina Dihentikan

Minggu, 17 Desember 2023 – 15:57 WIB
Pendeta Andrii Holovine, pemimpin Gereja Katolik Ortodoks Ukraina Santo Andrew Pervozvannoho All Saints di kota Bucha menunjukkan proses evakuasi tubuh korban pembantaian masyarakat sipil yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Rusia. Foto dok. Delegasi Masyarakat Sipil Indonesia 

jpnn.com, JAKARTA - Manajer Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) Yanuardi Syukur mendorong agar perang di Ukraina yang sedang berlangsung segera dihentikan.

Hal ini agar warga sipil yang tidak bersalah di sana tidak menjadi korban.

BACA JUGA: Ribuan Buruh Bakal Demo, Desak Revisi Upah hingga Hentikan Perang Israel-Palestina

"Kami mendorong diakhirinya perang karena yang menjadi korban nyawa warga sipil," kata Yanuardi Syukur yang juga  dosen Antropologi Universitas Khairun (Unkhair), Ternate dalam keterangannya, Minggu (17/12).

Kelompok delegasi masyarakat sipil Indonesia, pada Selasa, 12 Desember 2023, mengunjungi Gereja Katolik Ortodoks Ukraina Saint Andrew Pervozvannoho All Saints di kota Bucha.

BACA JUGA: G20 Bukan Pertemuan Politik, tetapi Perang Rusia-Ukraina Harus Dihentikan

Ini tidak jauh dari ibu kota Kyiv, yang merupakan lokasi pemakaman lebih dari 300 warga sipil yang menjadi korban ketika Rusia, menguasai wilayah tersebut.

“Saya melihat kuburan massal ratusan orang yang tewas ketika pasukan Rusia mengambil alih Bucha, sebuah kota yang berjarak 24 km dari ibu kota Ukraina, Kyiv,” tambahnya.

BACA JUGA: Usulan Prabowo Soal Perdamaian Rusia-Ukraina Disorot Dunia, Pengamat Singgung Sosok Bung Karno

Di Gereja St. Andrew yang sudah dipugar menyisakan sejumlah kerusakan, foto-foto dokumentasi evakuasi korban yang menjadi gambaran kenyataan suram atas apa yang terjadi.

Menurut Syukur, negara-negara kekuatan menengah, seperti Indonesia, harus mampu mendorong diskusi di tingkat global mengenai kemungkinan adanya kejahatan perang yang dilakukan oleh negara-negara seperti Rusia.

Jika bisa mendorong agar Israel dihukum atas kejahatannya, tentu saja dalam hal Rusia berlaku hal sama 

Yanuardi Syukur adalah bagian dari delegasi masyarakat sipil Indonesia yang melakukan perjalanan ke Ukraina untuk belajar tentang perang dan membangun kemitraan antara organisasi Indonesia dan Ukraina. 

Delegasi tersebut juga mengunjungi Borodyanka dan Irpin, yang juga menyaksikan pertempuran sengit segera setelah invasi besar-besaran Rusia. 

Daerah ini mirip dengan Kerawang-Bekasi yang menjadi kubu pertempuran antara pejuang Indonesia dan penjajah Belanda. Rekonstruksi kini sedang dilakukan, banyak bangunan yang masih rusak berat.

Anggota delegasi lainnya, dosen Universitas Airlangga Surabaya, Radityo Dharmaputra kaget dengan kehancuran yang disaksikannya. Dia melihat gedung apartemen yang sudah menjadi puing-puing. 

Selain Yanuardi Syukur dan Radityo Dharmaputra, delegasi masyarakat sipil Indonesia terdiri dari KH Arif Fahrudin (Wakil Sekjen MUI Pusat Bidang Ukhuwah Islamiyah), H. Mokhamad Mahdum (Wakil Ketua BAZNAS RI), Moses Caesar Assa (Ahli Komisi 1 DPR RI), dan Dr. Algooth Putranto (Dosen Universitas Pembangunan Jaya). (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler