Demi Anak, Batasi Pergi 10 Hari

Sabtu, 30 Juni 2012 – 07:48 WIB
Anggun. Foto: Fedrik Tarigan/Jawa Pos

JAKARTA – Sebagai penyanyi internasional, segunung kesibukan merupakan hal yang biasa bagi Anggun. Meski begitu, dia tidak mau menomorduakan keluarga. Sebisa mungkin dia meninggalkan kediamannya di Prancis maksimal 10 hari. Bolak-balik antarnegara menjadi sesuatu yang lumrah.

Misalnya, Kamis malam lalu (28/6). Penyanyi Snow on The Sahara itu tengah berada di Jakarta untuk program tahunan Anggun Cari Bintang Pantene. Seusai menyelesaikan tugas tersebut, dia langsung bersiap kembali ke Prancis. ’’Aku sampai Sabtu di Jakarta. Habis itu, balik lagi ke Prancis. Sebab, Senin sudah harus kerja,’’ katanya saat ditemui seusai acara di Annex Building, Jakarta Pusat.

Meski jarak yang harus ditempuh sangat jauh, penyanyi yang tengah menjalani tur Eropa untuk promo album terbaru Echoes tersebut tidak merasa lelah. Kalau pekerjaan memungkinkan dirinya untuk cepat pulang, dia segera pulang. Sebab, ada anak, Kirana, yang berusia 4,5 tahun dan suami, Cyril Montana, yang menunggu di rumah.

Ketika bekerja, Anggun tidak membawa anaknya. ’’Kasihan kalau ke sini. Aku kan kerja. Kalau pas liburan, baru deh dibawa,’’ terangnya.

Karena harus meninggalkan si buah hati, Anggun punya aturan sendiri. Dia paling lama 10 hari meninggalkan Prancis, entah untuk ke luar kota atau luar negeri. Dengan demikian, dia tidak harus lama-lama berpisah dari Kirana.

Kirana sendiri, lanjut Anggun, sudah biasa ditinggal ibunya untuk bekerja. ’’Semua ibu yang bekerja itu punya halangan dan perasaan yang sama, meski cuma pergi ke kantor,’’ jelasnya.

Karena itu, pelantun Shine tersebut lebih memilih untuk memaksimalkan kualitas waktu bersama suami dan anak. ’’Lebih baik waktu pulang kasih quality time,’’ ujarnya.

Meski berprofesi sebagai penyanyi internasional dan sering berkeliling dunia, penyanyi kelahiran Jakarta tersebut tidak mau kehilangan momen dengan anak. Bahkan, dia selalu berusaha memberikan kenangan spesial.

’’Aku selalu mau kasih dia yang spesial supaya ada hal yang diingat nanti. Dia itu kaya kulturnya. Dia sudah traveling ke mana-mana. Usia 10 hari sudah ke Swiss. Usia sebulan dia sudah ke Amerika Serikat,’’ ungkapnya.

Menurut perempuan 38 tahun tersebut, mengurus anak memang repot. Tapi, kalau dijalankan dengan senang, tidak akan susah. Kiki –nama panggilan Kirana– diajari tiga bahasa, yakni bahasa Indonesia, Prancis, dan Inggris.

’’Nenek dia (ibu Cyril) kan dari Inggris. Anakku makannya nasi. Kalau sesudah makan, bilangnya alhamdulillah,’’ ceritanya.

Sebagai ibu, Anggun tidak akan membebani anaknya dengan keinginan pribadi. Dia tidak ingin memaksakan keinginan di luar kemampuan anak.

Bulan lalu, Anggun mewakili Prancis dalam ajang tahunan Eurovision. Yakni, kontes lagu tingkat Eropa yang diikuti penyanyi-penyanyi yang sudah memiliki album. Sayangnya, Anggun tidak berhasil menang. Dia hanya menduduki peringkat ke-22 di antara 26 kontestan yang masuk semifinal. (jan/c5/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nikita Willy Dapat Kado Sepatu dari Diego


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler