Demi Citra Pemerintah, Istana Disarankan Bersih-bersih dari Orang Menyimpang

Rabu, 15 April 2020 – 13:52 WIB
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens. Foto: ANTARA/Foto: Feru Lantara

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menilai pihak Istana perlu melakukan bersih-bersih karena dihadapkan pada tantangan internal yang cukup serius.

Hal tersebut dikatakan Boni dalam keterangan tertulisnya menanggapi selentingan mengenai staf khusus presiden yang mengirimkan surat kepada para camat atas nama perusahaan pribadinya tetapi dengan memakai logo resmi kenegaraan.

BACA JUGA: Baranusa: Pak Jokowi, Pecat Andi Taufan, Bubarkan Staf Khusus

"Ini tentunya membuat reputasi dan legitimasi pemerintah tercoreng," tegasnya, Rabu (15/4).

Ia mengatakan, di tengah kompleksitas penanganan wabah virus corona atau COVID-19, pemerintah dihadapkan pada tantangan internal yang cukup serius.

BACA JUGA: Ada yang Bilang Andi Taufan Garuda Putra Bisa Dipidana

"Situasi kita tidak mudah. Pemerintah sedang bekerja keras menjaga persepsi publik tetap positif dan saat yang sama harus menangani korban wabah," katanya.

Boni mengatakan, tentunya situasi yang kacau di internal Istana akan menambah runyam keadaan.

BACA JUGA: Lihat, Warga Tionghoa Peduli Kepada Masyarakat Kurang Mampu

"Saya kira demi perbaikan kinerja dan penyelamatan citra pemerintah perlu ada tindakan tegas terhadap bentuk perilaku menyimpang macam itu," ujarnya.

Masalahnya serius, lanjut Boni, karena berkaitan dengan etika jabatan di satu sisi, dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah di sisi lain.

Lebih lanjut Boni mengapresiasi kerja keras dan komitmen Presiden Joko Widodo yang banting tulang bekerja di tengah terpaan fitnah dan ancaman permainan politik dari para pecundang yang ingin mengail di air keruh.

"Kita dengar ada kelompok anarco yang ingin melakukan penjarahan di sejumlah kota besar, dan beruntung kepolisian telah bertindak cepat," katanya.

Kita juga lihat ada provokasi yang sistematis di media sosial untuk menyudutkan citra pemerintah, bahkan menyerang pribadi presiden. Semua ini dihadapi presiden dengan tenang.

"Jadi jangan lagi membebani presiden dengan manuver sepihak dari oknum lingkaran dalam Istana yang justru merusak semua kerja keras pemerintah," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler