JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menyatakan bahwa pemerintah Indonesia dan Kerajaan Saudi Arabia akan meningkatkan kerjasama bilateral. Peningkatan kerjasama bilateral itu antara lain akan difokuskan pada perbaikan layanan dalam proses pemberangkatan jamaah haji Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Menag pada saat acara pelepasan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Abdurrahman Al-Khayyat dan perkenalan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia yang baru, Mustafa Ibrahim Al Mubarak di Gedung Kementerian Agama (Kemenag) Thamrin, Jakarta, Kamis (16/2) malam. Menag malah mengingatkan Dubes yang baru agar tidak kaget.
"Mungkin Yang Mulia berada di Indonesia akan menjadi Dubes tersibuk di dunia. Karena Indonesia memiliki jamaah haji terbesar, yakni 221 ribu jamaah setiap tahunnya, dan juga 300 ribu jamaah umroh. Semoga kerjasama kita ke depan dfapat lebih baik lagi dibanding tahun-tahun sebelumnya," ungkap Menag.
Menurut Menag, ibadah haji dan umroh bagi masyarakat Islam Indonesia merupakan kegiataan yang sangat diminati karena keimanan masyarakat yang cukup tinggi. Masyarakat Indonesia beranggapan, jika belum melihat Ka"bah maka belum seutuhnya menjadi seorang muslim.
Arab Saudi pun seakan-akan menjadi negara kedua bagi masyarakat Indonesia. "Sehingga, banyak jamaah yang berkali-kali datang ke Arab Saudi, karena merindukan suasananya dan memberikan keteduhan bagi mereka. Itulah yang membuat umat Islam di Indonesia kerap kali berkunjung ke sana," tukasnya.
Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi yang baru, Mustafa Ibrahim Al Mubarak mengatakan, dirinya merasa senang dan bahagia karena ditugaskan di negara yang indah dan udaranya sangat bersahabat. "Sangat beruntung juga, kami diberangkatkan pada saat bukan saat haji. Jadi kami bisa ada waktu untuk berkeliling Jakarta dan juga berkenalan dengan Menteri Agama Indonesia," jelasnya.
Menyinggung masalah pelayanan haji, Mustafa menyatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak perlu mengkhawatirkannya. Sebab, pemerintah Arab Saudi sudah pasti akan menyiapkan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia.
"Masalah pelayanan haji, saya minta Menag jangan khawatir, itu tidak akan membuat kami repot. Kami sudah memiliki staf-staf khusus untuk menangani masalah itu. Intinya, kami bertugas di Indonesia untuk melakukan dua hal. Antara lain, memelihara hubungan bilateral dan kerjasama, dan menangani masalah warga Arab Saudi yang ada di sini," terangnya. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menag Pilih Bina FPI
Redaktur : Tim Redaksi