jpnn.com - Perusahaan induk Mercedes-Benz, Daimler, terpaksa harus merumahkan sekitar 10.000 pekerja di seluruh dunia, secara bertahap selama tiga tahun ke depan.
Keputusan itu diambil Daimler demi efisiensi biaya, terkait pengembangan kendaraan masa depan, termasuk mobil listrik.
BACA JUGA: Daimler Mulai Tinggalkan Mesin Pembakaran Internal
"Industri otomotif berada di tengah transformasi terbesar dalam sejarahnya," kata Daimler dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, dikutip Selasa (3/12).
10.000 tenaga kerja yang bakal di-PHK merupakan 3 persen dari seluruh pegawai Daimler. Rencana itu juga sudah disepakati bersama serikat buruh.
BACA JUGA: Sedan Pertama Mercedes Benz dari Lini A-Class, Harganya Paling Terjangkau
Surat kabar berbasis di Muenchen, Sueddeutsche Zeitung, yang mengutip email dari sumber anonim pada pekan lalu, mewartakan Daimler akan memangkas 1.100 pekerjaan di level manajemen atau 10 persen dari total pekerja di posisi itu.
Penghentian tenaga kerja yang direncanakan Daimler sejak November 2019 diharapkan dapat menghemat biaya USD 1,54 miliar pada akhir tahun 2022. (antara/jpnn)
BACA JUGA: Kembangkan Truk Otonom, Daimler Akuisisi Torc Robotics
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha