jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong kebangkitan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui aksi pemulihan yang inklusif secara kolektif.
Upaya tersebut dianggap perlu untuk mengerucut pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.
BACA JUGA: Bea Cukai Perkuat Sinergi dengan Instansi untuk Optimalkan UMKM Ekspor
Hal tersebut disampaikan Lestari pada diskusi daring bertema Kebangkitan UMKM Pascapandemi, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12.
"Sejak awal pandemi sesungguhnya pemerintah sudah menempatkan UMKM sebagai sektor yang menerima manfaat bantuan, namun dampak pembatasan aktivitas masyarakat untuk atasi pandemi berdampak luar biasa terhadap UMKM nasional," kata Lestari, Rabu (10/11).
BACA JUGA: Indonesia Tuan Rumah RCID, Airlangga Dorong Partisipasi UMKM dalam Rantai Nilai Global
Sebagai salah satu sektor pendorong perekonomian nasional, lanjut Lestari, kondisi UMKM perlu menjadi perhatian semua pihak.
Menurut anggota Majelis Tinggi partai NasDem itu, jumlah dan kendala UMKM yang besar memerlukan upaya pemulihan secara kolektif.
BACA JUGA: Sukses Digitalisasi Pasar UMKM, Ralali.com Raih Penghargaan di Tanipreneur Award 2021
Untuk itu, kolaborasi para pemangku kepentingan menjadi kunci pemulihan sektor UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.
"Seluruh gerak pemulihan mesti inklusif dan menjadi sebuah gerakan yang mengerucut pada pemberdayaan ekonomi masyarakat," ujar Lestari.
Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Tubagus Fiki Satari mengungkapkan sekitar 99,9 persen pelaku usaha berada di sektor UMKM.
Dia menjelaskan banyak unit usaha yang tidak menetap dan minim akses ke perbankan sehingga sulit didata.
Tubagus Fiki menyebutkan sejumlah upaya dilakukan untuk meningkatkan kapasitas usaha, kualitas sumber daya manusia (SDM), perluasan pasar, dan memperkenalkan aspek digital dalam pengelolaan usaha dan pemasaran.
Pemerintah telah menargetka untuk realisasi 30 UMKM dalam sistem perekonomian nasional sehingga pengembangan usaha bertujuan untuk bisa melakukan ekspor.
Dengan begitu, lanjut Tubagus Fiki, peningkatan skala usaha dan kemampuan SDM menjadi faktor yang penting. (mcr9/jpnn)
Redaktur : Adil
Reporter : Dea Hardianingsih