jpnn.com, BEIJING - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Senin (19/6).
Kunjungan anak buah Presiden Joe Biden tersebut dalam rangka memulihkan jalur komunikasi antara Amerika Serikat dan China.
BACA JUGA: Xi Jinping Instruksikan Militer China Genjot Transformasi dan Kesiapan Tempur
Sebelum bertemu dengan Xi, Blinken telah bertemu dengan Penasihat Negara sekaligus Menteri Luar Negeri China Qin Gang, dan diplomat senior Wang Yi.
Blinken mengatakan bahwa AS dan China memiliki kewajiban dan tanggung jawab mengelola hubungan kedua negara "demi kepentingan Amerika Serikat, kepentingan China, dan kepentingan dunia," kata Departemen Luar Negeri AS dalam transkrip resmi yang dirilis hari ini.
BACA JUGA: Mahmoud Abbas Temui Xi Jinping, Tiongkok Terus Dukung Perjuangan Palestina
"Selama beberapa hari terakhir saya melakukan percakapan yang jujur dan konstruktif dengan Penasihat Negara Qin Gang dan Direktur Wang Yi. Kami membahas berbagai isu bilateral dan global. Saya menghargai kesempatan ini untuk mendiskusikan jalan ke depan dengan Anda (Xi)," kata Blinken.
Sementara itu, Xi menyatakan China sepakat menindaklanjuti pemahaman bersama yang telah disepakati antara dia dan Biden dalam pertemuan G20 di Bali, November lalu.
BACA JUGA: Berkunjung ke Moskow, Xi Jinping Siap Mendamaikan Rusia dan Ukraina
Menurut Xi, setiap interaksi harus selalu didasarkan pada rasa saling menghormati dan tulus. Dia berharap kunjungan Blinken ke Beijing dapat memberikan kontribusi positif untuk menstabilkan hubungan China dan AS.
Kunjungan Blinken ke China dilakukan di tengah hubungan yang semakin tegang antara Washington dan Beijing, terutama setelah insiden balon mata-mata China yang melintasi wilayah udara Amerika Serikat.
Beijing juga telah memutuskan saluran komunikasi antarmiliter dengan Amerika Serikat setelah Nancy Pelosi yang saat itu Ketua DPR AS mengunjungi Taiwan pada Agustus tahun lalu.
Blinken menjadi pejabat negara Amerika Serikat pertama yang berkunjung ke China sejak Presiden Joe Biden menjabat pada Januari 2021.
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif