jpnn.com - BANGKOK - Ledakan bom di dekat Kuil Erawan, pusat keramaian Kota Bangkok, membuat junta militer Thailand tidak bisa tinggal diam. Mengaku kecolongan, Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-ocha akhirnya merombak kabinet. Tujuan utamanya adalah memulihkan dan memperkuat perekonomian Thailand pasca pengeboman.
Royal Gazette melaporkan bahwa perombakan itu terjadi Kamis lalu (20/8). Somkid Jatusripitak yang pernah menjabat menteri keuangan dipercaya menjadi wakil PM yang baru. Prayuth yakin politikus 57 tahun tersebut akan mampu memulihkan perekonomian Thailand. Selain mumpuni dalam bidang politik, Somkid seorang ekonom andal.
BACA JUGA: Peru Tembak Jatuh Pesawat Pembawa Narkoba
Kemarin (22/8) tim ekonomi baru Somkid mulai bekerja efektif. Bersama Apisak Tantivorawong yang kini menjabat menteri keuangan baru, Somkid berbenah. Mantan presiden Krung Thai Bank itu bertugas membangkitkan lagi sektor perekonomian Negeri Gajah Putih. Termasuk memperbaiki nilai tukar baht dan menggiatkan kembali saham Thailand di sektor pariwisata.
Jenderal Thanasak Patimaprakorn yang semula menjabat menteri luar negeri kini duduk di kursi wakil PM. Posisi menteri luar negeri saat ini ditempati Don Pramudwinai. Selain menteri perekonomian dan menteri luar negeri, Prayuth mengganti pimpinan tertinggi kementerian perindustrian. Dia menunjuk Atchaka Sibunruang sebagai menteri perindustrian.
BACA JUGA: Reruntuhan Kota Mesir Yang Hilang dipamerkan di Paris
Bersamaan dengan perombakan kabinet Thailand, polisi kembali merilis update terbaru tentang investigasi yang mereka lakukan terhadap tersangka pengeboman. Setelah menyelidiki beberapa rekaman kamera tersembunyi alias CCTV, polisi mendapatkan sejumlah petunjuk baru. Salah satunya adalah rute yang dilalui pengebom sebelum dan pasca ledakan.
Selain pria berkaus kuning yang kini diburu polisi, video terbaru menunjukkan peran seorang pria lain dalam balutan baju biru. Pria itu meletakkan tasnya di bibir sungai dan kemudian menendangnya ke dalam air pada Senin malam (17/8). "Paginya, sekitar 18 jam kemudian, bom lain meledak di dekat sungai," ucap polisi. Tidak ada korban jiwa dalam ledakan kedua itu.
BACA JUGA: Hampir 6 Jam, Pimpinan Rapat, Prajurit Siap Tembak
Jubir Kepolisian Nasional Prawuth Thaworn Siri mengatakan bahwa pria berbaju biru tersebut kini juga menjadi buron polisi. Meski belum diketahui keterkaitan aksinya Senin malam itu dengan insiden yang merenggut 20 nyawa tersebut, polisi tetap menganggap pria misterius itu sebagai saksi penting. "Kami ingin mengetahui dengan pasti apa bungkusan seperti tas yang dia tendang ke dalam sungai," katanya.
Sementara itu, putra mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra menyita perhatian publik dengan menawarkan hadiah tambahan bagi siapa pun yang bisa menangkap pengebom. Jika pemerintah "hanya" menawarkan imbalan 3 juta baht atau setara dengan Rp 1,16 miliar, Panthongtae (putra Thaksin) sanggup memberikan uang yang nilainya lebih dari dua kali lipatnya. Yakni 7 juta baht atau sekitar Rp 2,7 miliar.
"Sebanyak 2 juta baht (sekitar Rp 777 juta) untuk informasi tentang pelaku dan 5 juta baht (sekitar Rp 1,94 miliar) untuk para pejabat yang terlibat dalam investigasi dan berhasil menangkap pelaku," papar pria 35 tahun tersebut. Dia lantas mendesak pemerintah segera menangkap pelaku demi kembali stabilnya keamanan dan perekonomian Thailand. (AP/AFP/hep/c9/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekilas Panmunjom, Desa Damai Dua Korea Namun Dijaga Ketat 3 Kekuatan
Redaktur : Tim Redaksi