Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengumumkan rencana untuk mendirikan saluran telepon ‘hotline’ nasional untuk melaporkan pengedar dan pabrik narkoba di negara ini.

Kampanye "Laporkan Pengedar" telah mendapat suntikan dana 1 juta dolar (atau setara Rp 10 miliar) dan dijalankan sesuai program serupa yang dilakukan oleh lembaga ‘Crime Stoppers Victoria’.

BACA JUGA: Foto Bayi Kanguru Peluk Boneka Teddy Bear Populer di Medsos

Ini adalah rencana Pemerintah Australia yang terbaru untuk mengatasi penggunaan sabu kristal yang meningkat di seluruh negeri.

Awal tahun ini, PM Abbott mengumumkan dibentuknya Unit Sabu Nasional untuk membantu koordinasi dan mengawasi upaya pemerintah lokal, negara bagian serta federal untuk mengatasi narkoba, dan mengidentifikasi cara untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan dan penegakan hukum.

BACA JUGA: Dua Bocah Tasmania Pecahkan Rekor Dunia Menangkap Ikan Tuna


Pemerintah Australia mengatakan, melaporkan pengedar narkoba adalah bagian penting dari upaya menghentikan distirbusi barang haram tersebut.

Pemerintah Australia mengatakan, melaporkan keberadaan pengedar dan produsen sabu kristal adalah bagian penting dari upaya untuk menghentikan produksi dan distribusi narkoba.

BACA JUGA: Desakan Penghapusan Pajak Pembalut Wanita Terus Meluas di Australia

Senator Independen dari Australia Selatan, Nick Xenophon, mengatakan, saluran ‘hotline’ ini tak akan bekerja secara efektif kecuali jika anggota masyarakat yang memberi informasi kepada polisi diberikan perlindungan.

Senator Nick mengatakan, pengedar narkoba yang berhasil ditangkap lewat pelaporan juga harus disita asetnya jika pemerintah benar-benar ingin menghentikan pasokan.

"Jika Anda seseorang yang terpandang dalam perdagangan narkoba, anda perlu tahu Anda bisa kehilangan segalanya, tak hanya uang atau aset yang anda dapatkan dari aktivitas anda sebagai pengedar," jelasnya.

Ia mengungkapkan, "Itu akan memiliki dampak besar pada perdagangan narkoba dan mereka yang kecanduan harus dikirim langsung ke program rehabilitasi narkoba yang efektif, terutama untuk mengatasi sabu Kristal."

Pekan lalu, Senator Tasmania, Jacqui Lambie, mengungkapkan kecanduan sabu Kristal yang diidap anaknya dalam sebuah pidato di Parlemen.

"Saya seorang senator Australia dan saya memiliki seorang putra berusia 21 tahun yang memiliki masalah dengan sabu kristal, namun bahkan dengan jabatan saya, saya tak bisa mengkontrol anak saya," ujarnya waktu itu.

Ia lantas menuturkan, "Saya tak bisa mendetoksifikasi anak saya sendiri secara sadar, karena saya tak menghadapi anak saya lagi, saya sedang berhadapan dengan narkoba.”

"Dan saya bisa memberitahu Anda, saya bukan satu-satunya orang tua yang mengalami ini. Ada ribuan dari kami yangs seperti ini," sambungnya.

Namun desakan untuk adanya terapi obat wajib ditolak oleh para ahli.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Deportasi Ratusan Pelaku Kriminal, Australia Dituding Diskriminatif

Berita Terkait