jpnn.com - BANGKOK - Keseriusan Presiden Joko Widodo untuk meraup devisa lewat pariwisata, langsung direspons Duta Besar untuk Kerajaan Thailand, Ahmad Rusdi.
Meski baru tiga hari dilantik, pria kelahiran Pekalongan itu langsung turun langsung ke lapangan. Dia ingin memastikan, bahwa pariwisata yang sudah dimasukkan dalam program utama, program prioritas, selain infrastruktur, pangan, energi dan maritim, benar-benar sudah berjalan di jalur yang benar.
BACA JUGA: Sedihnya.. Lagi Bulan Madu, Istri Tewas
“Kebetulan saat saya ditugaskan jadi Dubes di Thailand ada Festival Wonderful Indonesia di Platinum Fashion Mall, Bangkok. Saya lihat acaranya bagus, bentuk promosinya menarik. Kalau dilakukan dengan konsisten, saya yakin impactnya akan bagus pula,” terang Dubes yang belum sempat menyerahkan surat credential kepada Raja Thailand itu, Minggu (29/5).
Di Festival Wonderful Indonesia yang digelar Kementerian Pariwisata, diplomat karier senior pada Kementerian Luar Negeri itu RI itu tak segan untuk turun langsung menjelaskan sejumlah destinasi kepada pengunjung yang datang. Termasuk menjabarkan Kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK), yang sudah mencapai 169 negara.
BACA JUGA: Ogah Dukung RUU Baru, Menteri Ancam Mundur
“Program free visa ini adalah bagian dari keseriusan pemerintah. Kebetulan di Bangkok turisnya banyak. Asal negaranya beragam. Kalau terus dipromosikan, saya yakin tren kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia akan terus meningkat,” papar Dubes yang sudah menjadi orang penting istana sejak periode Presiden Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri dan Soesilo Bambang Yudhoyono itu.
Impact Bebas Visa Kunjungan memang sudah terasa. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2015 ada 10,41 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Ada peningkatan cukup tajam dibanding tahun 2014 yang hanya mencapai angka 9,4 juta.
BACA JUGA: Deadlock! Iran Absen Kirim Jemaah Haji Tahun Ini
“Khusus Thailand, potensinya masih terbuka luas. Kita masih bisa menjual perjalanan wisata ke Borobudur karena di sini mayoritas penduduknya beragama Budha. Semua memang membutuhkan proses.Tapi kalau semua bergerak cepat dari semua lini, semua pasti akan memperlihatkan progress yang bagus,” tegasnya.
Terpisah, Robert Lam, CEO Horas Tour yang ikut berpartisipasi di Festival Wonderful Indonesia, mengaku sudah mulai mendapatkan banyak respons dari warga Bangkok dan travel tour Kamboja. Dari paparannya, ada sedikit lonjakan permintaan paket tour ke Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali.
“Jogja dan Bali masih jadi primadona. Sebetulnya ada juga yang mau pesan paket tour ke Medan dan Danau Toba. Tapi jadwal penerbangan low cost carrier dari Bangkok ke Kualanamu hanya satu kali sehari. Itupun waktunya tidak strategis. Penerbangan dari Bangkok pukul 05.35. Akhirnya banyak yang mundur karena tidak ada wisatawan yang mau disulitkan dengan bangun Subuh,” terang Robert Lam.
Menpar Arief Yahya ikut semangat melihat starting awal yang langsung gigi lima dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Dia yakin, Wonderful Indonesia bakal lebih tajam menghujam di benak masyarakat Thailand. "Inilah yang kami sebut Indonesia Incorporated, kompak di semua lini, untuk membangun pariwisata Indonesia," ungkap Menpar Arief Yahya.
Ketika komitmen CEO atau orang nomor satunya sudah solid, maka semua akan berjalan lebih kencang. Target 20 juta di tahun 2019 itu bukan lagi angan dan mimpi, tetapi benar-benar di depan mata. "Terima kasih Pak Dubes, Salam Wonderful Indonesia," ucapnya. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dia...Terowongan Kereta Api Terpanjang di Dunia
Redaktur : Tim Redaksi