BATAM KOTA - Federasi serikat pekerja metal Indonesia (F-SPMI) untuk kedua kalinya menggelar aksi demo menolak kenaikan harga BBM, Jumat (30/3). Demo ini berpusat di depan kantor DRPD Kota Batam.
Aksi demo di kantor rakyat ini nyaris ricuh karena perwakilan dari Fraksi Demokrat tidak ada yang menjumpai pendemo. Bahkan beberapa pendemo melakukan sweeping mencari anggota dewan dari Partai Demokrat.
Suprapto, Panglima Koordinator Daerah (Pangkorda) F-SPMI Kota Batam memimpin sweeping. Tempat pertama yang mereka datangi adalah ruangan Fraksi PDI Perjuangan, di sini mereka untuk permisi dan meminta izin karena di ruangan itulah terdapat beberapa anggota dewan.
Tidak berlama-lama di sana, perwakilan pendemo ini langsung menuju ruangan Fraksi Partai Demokrat. Dengan nada emosi, Suprapto berteriak-teriak memaki para anggota Fraksi Demokrat. Begitu pintu dibuka perwakilan pendemo ini langsung memukul meja. "Mana kalian, jangan sembunyi," teriak Suprapto berjalan masuk ke ruangan.
Para pendemo ini sempat membacakan nama beberapa anggota dewan yang dipajang di atas meja. "Agustinus Purba, Jahuin Hutajulu, Helmi Hemilton atau siapapun kalian semua. Kenapa setiap rakyat menyampaikan aspirasi kalian tak pernah ada, kemana kalian,"Ujar seorang perempuan perwakilan pendemo.
Tidak berhasil menemui perwakilan Fraksi Demokrat, perwakilan pendemo melampiaskan kekesalannya dengan memukul meja anggota dewan dengan tangan. "Inilah kualitas dewan yang ada di Kota Batam, tahunya hanya kunjungan ke luar kota. Tidak pernah mewakili dan berpihak kepada rakyat," ujar Suprapto.
Dalam orasi yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, Ketua DPRD Kota Batam Surya Sardi tidak terlihat di kantor DPRD. Humas DPRD Kota Batam, Tajudin mengatakan bahwa Surya tidak masuk kerja karena sakit. Ketika ditanya mengenai keberadaan Fraksi Demokrat, Tije sapaan akrab Tajudin mengaku tidak tahu.
"Kalau Fraksi Demokrat saya tidak tahu keberadaannya. Tapi kalau ketua memang sedang dalam keadaan sakit," ungkap Tajudin.
Tujuan sweeping terhadap Fraksi partai Demokrat ini adalah untuk mendesak wakil rakyat tersebut membuat pernyataan tegas ke DPR RI mengenai penolakan kenaikan harga BBM.
Suprapto mengatakan tujuan aksi mereka adalah menolak kenaikan harga BBM. Kemudian meminta DPRD Kota Batam untuk mengirimkan surat kepada DPR-RI terkait penolakan tersebut. Mereka juga mendesak DPRD untuk mengambil sikap nyata yang berpihak kepada buruh jika BBM naik.
Menanggapi hal ini tiga fraksi yakni Fraksi Hanura, Fraksi PDIP dan Fraksi PKS langsung membuat pernyataan mereka dalam secarik kertas yang berisi penolakan kenaikan BBM. Di dampingi perwakilan pendemo, tiga fraksi ini mengrimkan surat tersebut melalui fax di ruang sekretariat dewan.
Suwandi, Ketua Fraksi Hanura DPRD Batam mengatakan Partai Hanura menolak kenaikan BBM karena akan menambah penderitaan rakyat Indonesia. "Kita dari dulu dengan tegas menyampaikan penolakan terhadap hal tersebut. Menaikkan BBM itu hanya akan menambah penderitaan rakyat karena akan diikuti kenaikan harga-harga sembako.
Muka Kuning-Batam Center Macet
Sebelum berorasi di depan gedung DPRD Batam, para pendemo ini berjalan kaki dari Muka Kuning menuju Batam Center yang mengakibatkan kemacetan jalan raya. Bahkan untuk mengurai kemacetan petugas Satlantas terpaksa menggunakan sistem buka tutup jalan. Bahkan satu jalur jalan Muka Kuning- Batam Center dipakai khusus oleh pendemo.
Kemacetan terparah terjadi ketika para pendemo ini membakar ban di tengah jalan di Simpang Kabil. Mereka mengelilingi ban yang terbakar hingga semuanya hangus terbakar. Polisi pun mengimbau mereka untuk melanjutkan perjalanan mereka ke kantor DPRD.
Berbagai kawasan Industri di Batam mendapat pengawalan ketat seiring berlangsungnya aksi demo oleh FSPMI. Pasukan pengamanan dari TNI dan Polri disiagakan di depan pintu masuk kawasan industri.
Di depan Pintu masuk Batamindo misalnya, Puluhan anggota TNI bersenjata lengkap siaga di depan pintu masuk. Sementara pagar berduri dipasangi di depan pintu untuk menghalangi akses masuk perusahaan.
Demikian halnya di kawasan Industri Panbill, polisi dan TNI bergabung di pintu masuk untk mengamankan kawasan tersebut dari tindakan demo anarkis. Pagar berduri juga dipasangi di depan kawasan industri.
Kendaraan pembubar massa juga disiagakan di depan kawasan Industri. "Ini untuk tindakan antisipasi, kita tidak ingin kejadian demo beberapa bulan lalu kembali terjadi lagi di Batam,"ujar seorang polisi.
Selain kawasan Industri, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) juga mendapat penjagaan ketat. Puluhan petugas TNI dan Polri siaga di SPBU di sepanjang jalur yang dilewati oleh Pendemo.
Seperti di SPBU dekat Taman Niaga misalnya, terlihat Kapolsek Batuaji Kompol Tua Turnip bersama anggota TNI siaga di depan pintu masuk SPBU.
Demikian halnya di SPBU Simpang Kabil. Puluhan anggota TNI polri juga siagam sebagian dari mereka bersenjata lengkap. Ini dilakukan untuk menghindari penjarahan dan mengantisipasi terjadinya kericuhan di SPBU.(cr15/eja/cr16/spt/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satpol PP Dikerahkan Ikut Amankan Demo BBM
Redaktur : Tim Redaksi